# Siapa bilang Pahlawan Perisai lemah? Simak peringkat 10 perisai terkuat Naofumi Iwatani, dari Air Strike Shield yang serbaguna hingga Blood Sacrifice yang mematikan. Cari tahu kemampuan dan kapan ia mendapatkannya di sini!”

Macapop – Apa yang membuat Pahlawan Perisai, Naofumi Iwatani, begitu ditakuti padahal ia tidak bisa menyerang? Pertanyaan ini adalah inti dari salah satu anime isekai paling fenomenal, The Rising of the Shield Hero. Naofumi adalah seorang mahasiswa biasa yang tiba-tiba dipanggil ke dunia fantasi sebagai salah satu dari Empat Pahlawan Kardinal. Namun, nasibnya jauh dari heroik. Dengan hanya mendapatkan Perisai Legendaris, senjata yang dianggap paling lemah, ia dikhianati, difitnah, dan dibuang oleh kerajaan yang seharusnya ia lindungi.
Dalam keterasingannya, Naofumi menemukan kekuatan sejati dari senjatanya. Perisai Legendaris, meskipun tidak bisa memberikan damage secara langsung, memiliki kemampuan unik untuk menyerap hampir semua material di dunia dan mengubahnya menjadi berbagai bentuk perisai baru, masing-masing dengan kemampuan dan bonus statusnya sendiri.
Di sinilah letak kejeniusan Naofumi. Saat pahlawan lain sibuk mencari senjata langka dan mengandalkan pengetahuan game mereka, Naofumi yang putus asa terpaksa berpikir out of the box. Ia menyerap semua yang ia temukan—dari rumput, tali, hingga sisa-sisa monster—untuk membuka ratusan perisai dan mengumpulkan bonus-bonus kecil yang pada akhirnya menumpuk menjadi kekuatan luar biasa. Penderitaan dan keterasingannya justru menjadi katalisator yang memaksanya untuk menguasai sistem persenjataannya secara fundamental, sebuah keunggulan strategis yang tidak dimiliki oleh pahlawan lainnya.
Membuat peringkat perisai terkuat milik Naofumi bukanlah tugas yang mudah. “Kekuatan” di sini tidak hanya diukur dari statistik pertahanan (DEF) mentah. Untuk memberikan analisis yang komprehensif, peringkat ini didasarkan pada empat kriteria utama:
- Kemampuan ofensif atau defensif murni dari perisai tersebut.
- Seberapa berguna perisai tersebut dalam berbagai skenario pertempuran dan non-pertempuran.
- Bagaimana perisai tersebut mengubah cara Naofumi bertarung, memimpin, dan memengaruhi hasil pertempuran besar.
- Peran penting perisai dalam alur cerita dan perkembangan karakter Naofumi.
Mari kita selami bersama daftar 10 perisai yang paling mendefinisikan perjalanan Naofumi, dari seorang buangan yang dibenci menjadi pahlawan paling tangguh di dunia.
Peringkat 10 Perisai Terkuat Naofumi!
10. Chimera Viper Shield
Perisai tempur sejati pertama Naofumi, simbol dari langkah awalnya untuk bangkit dan melawan. Perisai ini diperoleh setelah Naofumi dan partainya mengalahkan monster Chimera yang lahir dari sisa-sisa Naga Zombie yang membusuk. Kejadian ini terjadi di awal Season 1, sekitar Episode 5-6, setelah ia mendapatkan bantuan dari Filo. Dengan menyerap berbagai bagian monster seperti kulit, daging, dan tulangnya, ia berhasil membuka seri perisai Chimera, dengan Chimera Viper Shield menjadi yang paling menonjol.
Perisai ini memberikan statistik pertahanan yang sangat solid untuk tahap awal permainan. Selain itu, ia juga memberikan bonus resistensi terhadap racun. Namun, kemampuan yang paling ikonik adalah efek spesialnya, Snake Fang (Poison). Ini adalah kemampuan serangan balik pasif di mana taring ular akan muncul dari perisai dan menggigit penyerang, berpotensi memberikan status racun kepada mereka.
Kekuatan Chimera Viper Shield tidak terletak pada statistik yang luar biasa jika dibandingkan dengan perisai di akhir cerita, melainkan pada signifikansi naratif dan strategisnya di awal perjalanan Naofumi. Ini adalah perisai pertamanya yang benar-benar “tempur”, memberinya kemampuan untuk “menyerang balik” secara pasif. Bagi seorang pahlawan yang dilarang menggunakan serangan langsung, kemampuan untuk memberikan damage balasan, meskipun kecil, adalah sebuah revolusi. Perisai ini menjadi andalannya selama sebagian besar paruh pertama Season 1.
Ia menggunakannya dalam momen-momen krusial, seperti saat duel pertamanya melawan Motoyasu di mana ia mampu bertahan dari serangan Pahlawan Tombak meskipun level mereka terpaut jauh. Perisai ini juga menjadi benteng utamanya selama Gelombang Bencana kedua. Chimera Viper Shield adalah fondasi strategis Naofumi; ia sering beralih ke perisai ini untuk pertempuran serius karena pertahanan alaminya yang tinggi, menunjukkan bahwa sejak awal, Naofumi sudah berpikir taktis dalam memilih perisai yang tepat untuk setiap situasi.
Baca Juga : 20 Anime Sekolah Yang Seru Banget Ditonton Tahun 2025, Ada Dan Da Dan!
9. Soul Eater Shield
Senjata spesialis yang mematikan bagi pengguna sihir dan makhluk spiritual, membuktikan bahwa pertahanan terbaik adalah pertahanan yang cerdas. Perisai ini didapatkan Naofumi setelah ia berhasil mengalahkan bos monster Soul Eater selama Gelombang Bencana kedua, yang terjadi di Season 1, Episode 11. Monster raksasa yang melahap jiwa ini memberikan material yang sangat kuat saat diserap oleh Perisai Legendaris.
Kemampuan utama dari Soul Eater Shield adalah SP Draining dan Soul Eat. Perisai ini dapat menyerap SP (atau mana) dari musuh yang menyerangnya, membuatnya sangat efektif untuk melawan penyihir atau musuh yang sangat bergantung pada sihir. Kemampuan Soul Eat juga memungkinkannya untuk memberikan damage langsung kepada musuh tipe spiritual atau hantu, yang sering kali kebal terhadap serangan fisik. Selain itu, perisai ini juga memberinya kemampuan untuk merasakan aura sihir dan jiwa.
Soul Eater Shield adalah perwujudan dari kecerdasan taktis Naofumi. Kekuatannya bukan pada pertahanan mentah, melainkan pada dampak strategisnya sebagai counter yang sempurna untuk tipe musuh tertentu. Hal ini paling jelas terlihat saat pertarungan pertamanya melawan Glass, seorang Pahlawan Kipas dari dunia lain. Glass, yang merupakan “Spirit Person”, hampir tidak terluka oleh serangan Raphtalia dan Filo.
Namun, Soul Eater Shield mampu melukainya secara fundamental karena kemampuannya untuk “memakan jiwa”. Ini adalah momen penting di mana Naofumi membuktikan bahwa ia bisa memenangkan pertarungan bukan dengan kekuatan kasar, tetapi dengan mengeksploitasi kelemahan musuh secara cerdas.
Lebih jauh lagi, di dalam Light Novel, perisai ini menjadi kanvas bagi pertumbuhan kekuatan Naofumi. Setelah mempelajari berbagai metode power-up dari pahlawan lain di Cal Mira, ia mampu meningkatkan kekuatan Soul Eater Shield secara drastis, membuatnya berkali-kali lebih kuat dan bahkan melampaui pertahanan Chimera Viper Shield. Ini menggarisbawahi tema utama cerita: pengetahuan, adaptasi, dan penguasaan sistem selalu mengalahkan kekuatan mentah.
8. Portal Shield
Bukan perisai tempur, melainkan alat strategis yang mengubah mobilitas partainya dan mengangkatnya dari seorang petualang menjadi seorang komandan. Perisai ini tidak didapat dari monster, melainkan dari pemahaman sistem yang lebih dalam. Setelah mencapai Level 50 dan belajar tentang metode penguatan dari pahlawan lain di Cal Mira Archipelago (Season 1, Episode 22), Naofumi menemukan bahwa dengan menambahkan pasir dari Dragon Hourglass ke Perisai Legendarisnya, ia dapat membuka skill teleportasi. Ini adalah salah satu dari banyak rahasia yang tidak diketahui oleh pahlawan lain karena mereka tidak pernah mau saling berbagi informasi.
Sesuai namanya, perisai ini memberikan skill Portal. Kemampuan ini memungkinkan Naofumi dan seluruh anggota partainya untuk secara instan berteleportasi ke lokasi mana pun yang pernah ia kunjungi dan daftarkan sebelumnya.
Kekuatan Portal Shield tidak terletak di medan perang, melainkan pada utilitas dan dampak strategisnya yang luar biasa. Dalam dunia fantasi yang luas, kemampuan untuk berteleportasi adalah sebuah game-changer. Ini menghemat waktu perjalanan yang seharusnya memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu menjadi hitungan detik.
Dengan perisai ini, Naofumi dapat merespons ancaman di berbagai lokasi dengan cepat, mengangkut barang dagangan atau sumber daya dengan efisien, dan yang terpenting, menyediakan rute pelarian instan jika situasi menjadi terlalu berbahaya. Perolehan perisai ini menandai transisi penting dalam peran Naofumi. Ia bukan lagi sekadar petualang yang bertahan hidup dari satu pertarungan ke pertarungan berikutnya. Ia telah menjadi seorang pemimpin yang mengelola wilayahnya sendiri (desa Lurolona), seorang pedagang keliling, dan seorang pahlawan yang dapat merespons krisis di seluruh kerajaan. Portal Shield adalah alat logistik, bukan senjata, dan dalam perang atau manajemen krisis, logistik adalah segalanya.
7. Shield Prison
Keterampilan pamungkas untuk mengendalikan medan perang. Bukan untuk menahan serangan, tapi untuk menjebak lawan dan mengatur kemenangan. Shield Prison bukanlah perisai fisik yang didapat dari material, melainkan sebuah skill yang di-unlock oleh Naofumi seiring dengan meningkatnya penguasaannya terhadap Perisai Legendaris. Skill ini menjadi sangat ikonik dan sering digunakan setelah paruh kedua Season 1. Penggunaan yang paling tak terlupakan adalah selama pertarungannya melawan Paus dan para pengikutnya di dalam Katedral Agung (Season 1, Episode 20), di mana ia menggunakan skill ini untuk melindungi partainya dan menjebak musuh.
Saat diaktifkan, skill ini menciptakan sebuah sangkar kokoh yang seluruhnya terbuat dari perisai di sekitar target yang ditentukan. Sangkar ini sangat tahan lama dan dapat digunakan untuk dua tujuan utama: melindungi sekutu dari serangan dahsyat atau menjebak dan mengisolasi musuh yang kuat, mencegah mereka bergerak atau menyerang.
Shield Prison adalah definisi dari kontrol medan perang. Kekuatannya tidak terletak pada kemampuan bertahan atau menyerang secara langsung, tetapi pada dampak strategisnya sebagai setup skill terpenting dalam arsenal Naofumi. Sendirian, skill ini hanyalah sebuah penjara sementara. Namun, ketika dikombinasikan dengan skill lain, ia menjadi fondasi untuk beberapa serangan paling dahsyat yang dimiliki Naofumi.
Kekuatan sejati dari Shield Prison adalah kemampuannya untuk bersinergi. Skill ini adalah prasyarat mutlak untuk mengaktifkan salah satu serangan pamungkasnya, Iron Maiden. Tanpa kemampuan untuk mengunci lawan di satu tempat, serangan mematikan itu tidak akan pernah bisa mengenai targetnya. Ini menyoroti filosofi bertarung Naofumi yang unik: setiap elemen dalam persenjataannya tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan bekerja sama dalam sebuah sistem yang rumit untuk menciptakan hasil yang jauh lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya. Shield Prison adalah langkah pertama dalam kombo mematikan yang membuat musuh-musuhnya tidak berdaya.
6. Air Strike Shield
Puncak fleksibilitas dan kreativitas. Perisai yang membuktikan bahwa imajinasi adalah senjata terkuat sang Pahlawan Perisai. Anehnya, salah satu skill paling serbaguna ini didapat dari salah satu perisai paling sederhana. Air Strike Shield adalah Equip Bonus yang di-unlock setelah Naofumi cukup lama menggunakan Rope Shield, yang ia dapatkan sangat awal di Season 1 hanya dengan menyerap seutas tali biasa. Ini adalah bukti nyata dari filosofinya untuk membuka potensi dari item yang paling sepele sekalipun.
Skill ini memungkinkan Naofumi untuk secara instan menciptakan sebuah perisai di mana saja dalam jangkauannya. Perisai ini melayang di udara dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan: sebagai perisai kedua untuk memblokir serangan dari sudut yang tak terduga, sebagai platform untuk melompat dan mencapai tempat yang lebih tinggi, sebagai proyektil untuk mengganggu lawan (seperti yang ditunjukkan di anime saat melawan Motoyasu), atau dikombinasikan dengan skill Chain Shield untuk menciptakan dinding rantai yang menjebak banyak musuh sekaligus.
Jika ada satu skill yang mendefinisikan gaya bertarung Naofumi, itu adalah Air Strike Shield. Fleksibilitasnya tak tertandingi. Tidak ada skill lain yang ia gunakan sesering dan sekreatif ini. Ini adalah pertahanan, mobilitas, dan kontrol kerumunan dalam satu paket yang ringkas. Perisai ini adalah perwujudan sempurna dari bagaimana Naofumi “menyerang” dengan pertahanan. Karena Perisai Legendaris melarangnya menimbulkan damage langsung, Naofumi menggunakan skill seperti ini untuk mencapai tujuan ofensif secara tidak langsung: melumpuhkan, menahan, menciptakan celah, atau membuat lawan tidak seimbang, sehingga memberikan kesempatan emas bagi Raphtalia dan Filo untuk melancarkan serangan mematikan.
Ia tidak memblokir serangan; ia memanipulasi seluruh medan perang. Sebagai tambahan, ada fakta menarik yang diketahui oleh para penggemar setia: nama “Air Strike” sebenarnya adalah hasil terjemahan yang sedikit keliru. Nama aslinya adalah “Erst Shield”, yang berasal dari kata “Erst” dalam bahasa Jerman yang berarti “Pertama”. Ini menunjukkan bahwa skill ini adalah fondasi dari banyak teknik pertahanan lanjutannya.
5. Spirit Tortoise Heart Shield
Lompatan kekuatan kuantum. Perisai yang lahir dari inti Guardian Beast, memberikan Naofumi daya tembak yang mengerikan. Perisai ini adalah puncak dari arc Spirit Tortoise di Season 2. Setelah pertempuran panjang dan melelahkan di dalam tubuh Guardian Beast raksasa itu, Naofumi berhadapan dengan dalang di baliknya, Kyo Ethnina. Dalam momen klimaks di Season 2, Episode 6, dengan pengorbanan dari Ost Horai, Naofumi berhasil menghancurkan inti dari Spirit Tortoise. Ia kemudian menyerap sisa-sisa inti yang penuh energi tersebut, dan lahirlah perisai yang luar biasa ini.
Kekuatan utama dari Spirit Tortoise Heart Shield adalah akses ke skill Energy Blast. Skill ini memungkinkan perisai untuk menembakkan serangan energi terkonsentrasi yang masif, sama persis dengan serangan dahsyat yang digunakan oleh Spirit Tortoise itu sendiri untuk menghancurkan pasukan. Meskipun serangan ini sangat kuat, ia memerlukan waktu untuk mengisi daya hingga 100% sebelum dapat ditembakkan.
Perisai ini menempati peringkat tinggi karena kekuatan mentahnya yang absolut. Untuk pertama kalinya, Naofumi memiliki kemampuan ofensif jarak jauh yang murni dan sangat destruktif. Ini bukan lagi tentang serangan balik pasif atau taktik pengalih perhatian; ini adalah meriam energi di lengannya. Perolehan perisai ini menandai peningkatan kekuatan yang signifikan bagi Naofumi, menempatkannya pada level ancaman yang sama sekali berbeda.
Secara naratif, perisai ini juga sangat penting. Ia bukan sekadar loot dari monster bos. Ia adalah warisan dari pengorbanan Ost Horai, familiar dari Spirit Tortoise yang menjadi sekutu berharga bagi Naofumi. Setiap kali ia menggunakan kekuatan ini, itu adalah pengingat dari perjuangan mereka melawan Kyo dan ancaman dari dunia lain. Perisai ini adalah bukti nyata bahwa Naofumi telah menghadapi dan menyerap kekuatan salah satu bencana terbesar di dunia.
4. Spirit Tortoise Carapace Shield
Benteng tak terkalahkan. Perwujudan pertahanan absolut dan puncak dari peran Naofumi sebagai “Perisai”. Seperti Heart Shield, perisai ini juga berasal dari Guardian Beast yang sama. Naofumi membukanya dengan menyerap material dari cangkang luar Spirit Tortoise yang sangat keras selama pertempuran di arc Spirit Tortoise di Season 2.
Jika Spirit Tortoise Heart Shield adalah tentang serangan, maka Carapace Shield adalah tentang pertahanan yang tidak bisa ditembus. Perisai ini memiliki statistik pertahanan dasar yang sangat besar, kemungkinan yang tertinggi dari semua perisai “normal” yang pernah ia buka. Selain pertahanan mentah, ia juga memberikan efek-efek kuat, seperti kekebalan terhadap sihir berbasis gravitasi dan kemampuan untuk secara dramatis meningkatkan kekuatan skill pertahanan area seperti Shooting Star Shield, mengubahnya dari dinding cahaya menjadi kubah cangkang kura-kura yang kokoh.
Perisai ini adalah esensi dari Pahlawan Perisai. Saat Naofumi perlu menahan serangan yang bisa menghancurkan sebuah kota atau melenyapkan pasukan, inilah perisai yang akan ia gunakan. Di Light Novel, kekuatannya bahkan lebih gila lagi. Naofumi dapat menggunakan metode penguatan canggih yang disebut Weapon Form Synthesis untuk menyalin efek khusus dari perisai kuat lainnya (seperti kemampuan SP Draining dari Soul Eater Shield) dan menanamkannya secara permanen ke Carapace Shield.
Ini mengubahnya dari sekadar benteng menjadi benteng cerdas yang memiliki berbagai kemampuan tambahan. Ini adalah contoh utama dari bagaimana Naofumi, dengan penguasaan sistemnya yang mendalam, dapat menciptakan peralatan yang jauh melampaui apa yang bisa dibayangkan oleh pahlawan lain. Spirit Tortoise Carapace Shield adalah pertahanan absolut, puncak dari peran Naofumi sebagai fondasi yang tak tergoyahkan bagi sekutu-sekutunya.
3. Iron Maiden (Skill dari Shield of Wrath)
Serangan ikonik yang lahir dari amarah. Saat Pahlawan Perisai berhenti bertahan dan memutuskan untuk menghukum. Iron Maiden adalah skill yang berasal dari Curse Series, khususnya “Shield of Wrath“. Seri kutukan ini terbuka pertama kali ketika kemarahan dan keputusasaan Naofumi mencapai puncaknya setelah ia difitnah dan dicurangi dalam duel melawan Motoyasu di Season 1, Episode 4. Namun, skill Iron Maiden itu sendiri baru benar-benar dilepaskan dan digunakan secara efektif untuk pertama kalinya saat melawan bos Soul Eater pada Gelombang Bencana kedua di Season 1, Episode 11.
Ini adalah skill eksekusi murni. Prosesnya terdiri dari dua langkah: pertama, Naofumi harus berhasil menjebak musuh dengan Shield Prison. Setelah target terkunci, ia mengaktifkan Change Shield (Attack), yang memanggil sebuah peti mati besi raksasa dari abad pertengahan yang dipenuhi paku tajam di bagian dalamnya. Peti mati ini kemudian menutup dengan keras, menghancurkan dan menusuk target di dalamnya hingga tewas. Ini adalah serangan dengan damage yang sangat besar dan hampir selalu fatal.
Iron Maiden jauh lebih dari sekadar serangan kuat; ia adalah sebuah pernyataan psikologis dan naratif. Ini adalah momen di mana semua orang—termasuk para Pahlawan lain yang meremehkannya—menyadari bahwa Naofumi, sang Pahlawan Perisai yang “lemah”, memiliki potensi paling destruktif dan brutal dari mereka semua. Itu adalah kemarahannya, kebenciannya, dan rasa sakitnya yang diberi bentuk fisik yang mengerikan.
Namun, kekuatan besar ini datang dengan harga. Menggunakan Iron Maiden menguras seluruh cadangan SP Naofumi, membuatnya sangat rentan setelah digunakan. Ini menyoroti sifat pedang bermata dua dari Curse Series: kekuatan yang luar biasa hanya bisa didapat dengan risiko yang sama besarnya. Iron Maiden adalah simbol dari sisi gelap Naofumi, kekuatan yang ia benci namun terpaksa ia andalkan untuk melindungi orang-orang yang ia sayangi.
2. Blood Sacrifice (Skill dari Shield of Wrath)
Harga tertinggi untuk perlindungan. Sebuah serangan putus asa yang menunjukkan bahwa Naofumi rela mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan orang yang ia cintai.
Skill ini juga merupakan bagian dari Shield of Wrath. Ia di-unlock dan digunakan dalam salah satu momen paling dramatis di seluruh seri: saat pertarungan melawan Paus Balmus di dalam Katedral Agung. Ketika seluruh partainya, termasuk para Pahlawan lain, berada di ambang kekalahan total dan tak berdaya di hadapan kekuatan Paus, Naofumi yang putus asa melepaskan kartu truf terakhirnya ini di Season 1, Episode 20.
Blood Sacrifice adalah serangan pamungkas yang mengerikan. Naofumi menggunakan darahnya sendiri sebagai katalis, yang kemudian membentuk jebakan beruang raksasa di bawah target. Jebakan ini kemudian mengatup berulang kali dengan kekuatan luar biasa, secara brutal mengunyah musuh hingga hancur. Ini adalah salah satu serangan dengan damage tertinggi yang pernah ia gunakan. Namun, harganya sangat mahal: skill ini memberikan kutukan yang sangat kuat pada Naofumi, mengurangi semua statistiknya (kecuali pertahanan) secara drastis dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa di seluruh tubuhnya.
Blood Sacrifice menempati peringkat kedua karena ia adalah kekuatan tertinggi yang lahir dari keputusasaan dan cinta. Ini adalah serangan terkuat yang ditampilkan Naofumi di anime, sebuah kartu truf yang hanya digunakan ketika tidak ada pilihan lain yang tersisa. Kekuatannya tidak hanya berasal dari damage yang ditimbulkannya, tetapi dari pengorbanan yang dibutuhkannya.
Momen ini adalah puncak pengembangan karakter Naofumi dalam dua musim pertama anime. Ia tidak lagi bertarung karena kebencian pada dunia yang telah mengkhianatinya, tetapi karena cinta yang mendalam pada Raphtalia, Filo, dan teman-temannya yang ia anggap sebagai keluarga. Pengorbanan ini adalah tindakan kepahlawanan sejati yang melampaui tugasnya sebagai Pahlawan Kardinal. Itu adalah perwujudan dari temanya: kekuatan tergelapnya didorong oleh keinginannya yang paling murni untuk melindungi.
1. Shield of Compassion
Puncak evolusi sang pahlawan. Semua kekuatan amarahnya, disucikan oleh welas asih. Kekuatan sejati yang lahir bukan dari kebencian, tetapi dari pertumbuhan.
Peringkat pertama ini adalah sesuatu yang belum muncul di anime dan eksklusif untuk pembaca Light Novel. Perisai ini di-unlock jauh di dalam alur cerita, setelah sebuah arc yang sangat emosional yang melibatkan karakter bernama Atla. Shield of Compassion adalah bagian dari “Blessed Series”, yang merupakan kebalikan langsung dari “Curse Series” yang berbasis Tujuh Dosa Mematikan. Blessed Series didasarkan pada Tujuh Kebajikan Surgawi dan hanya bisa dibuka ketika seorang pahlawan berhasil mengatasi emosi negatif yang mengikat mereka.
Kemampuan Shield of Compassion sangat sederhana namun luar biasa: ia memberikan Naofumi akses ke semua skill kuat dari Shield of Wrath, termasuk Iron Maiden dan versi yang lebih aman dari Blood Sacrifice, tetapi tanpa efek samping negatif sama sekali. Tidak ada lagi kutukan yang melemahkan, tidak ada lagi risiko kehilangan akal sehat karena amarah, dan tidak ada lagi rasa sakit yang menyiksa. Seolah itu belum cukup, perisai ini juga memberikan peningkatan kekuatan permanen untuk semua perisai lain yang telah dia buka, secara efektif meningkatkan seluruh arsenalnya.
Shield of Compassion adalah perisai nomor satu yang tak terbantahkan karena ia secara harfiah adalah kekuatan murni tanpa kelemahan. Ini adalah upgrade langsung dan versi sempurna dari Shield of Wrath. Namun, yang membuatnya benar-benar istimewa adalah signifikansi naratif dan tematiknya. Shield of Wrath lahir dari kebencian, pengkhianatan, dan keputusasaan. Sebaliknya, Shield of Compassion lahir ketika Naofumi akhirnya berhasil mengatasi trauma masa lalunya, belajar untuk percaya lagi, dan menemukan kekuatan bukan dalam kemarahan, tetapi dalam ikatan yang telah ia bangun.
Menariknya, Blessed Series yang seharusnya ia dapatkan adalah “Mercy” (Pengampunan), sebagai lawan dari “Wrath” (Amarah). Namun, karena pengorbanan Atla yang didasari oleh perasaannya yang mendalam, Naofumi malah membuka “Compassion” (Welas Asih), lawan dari “Envy” (Iri Hati). Ini menggarisbawahi bahwa kekuatan tertingginya tidak lagi datang dari perjuangan internalnya sendiri, melainkan dari cinta dan pengorbanan sekutu-sekutunya. Ini adalah akhir yang sempurna untuk busur karakternya, transformasi dari pahlawan yang sinis dan penuh amarah menjadi pahlawan sejati yang kekuatannya adalah cerminan dari hatinya yang welas asih.
Akhir 10 Perisai Terkuat Naofumi
Perjalanan Naofumi Iwatani melalui persenjataan perisainya adalah cerminan sempurna dari evolusi karakternya. Dari Chimera Viper Shield yang sederhana yang menandai perlawanan pertamanya, hingga Air Strike Shield yang menunjukkan kecerdasan taktisnya yang tak terbatas. Dari seri Spirit Tortoise yang memberinya kekuatan setingkat dewa, hingga Shield of Wrath yang merupakan manifestasi dari rasa sakit dan amarahnya. Setiap perisai yang kuat menandai sebuah titik balik, sebuah tantangan yang diatasi, seorang sekutu yang didapat, atau kegelapan batin yang dihadapi.
Puncaknya adalah Shield of Compassion, sebuah kekuatan yang menunjukkan bahwa ia telah melampaui kebenciannya dan menemukan kekuatan sejati dalam melindungi orang lain. Pada akhirnya, Naofumi Iwatani membuktikan bahwa menjadi “Pahlawan Perisai” bukanlah tentang menahan serangan. Ini tentang memiliki kekuatan, kecerdasan, dan yang terpenting, hati untuk menjadi fondasi yang tak tergoyahkan, perisai yang sesungguhnya, bagi orang-orang yang berdiri di belakangnya.
Jika kamu suka mengikuti informasi terbaru tentang anime, kamu bisa melihat artikel lain yang dibuat oleh Essa. Jangan lupa untuk follow dan like media sosial dari Macapop ID di Facebook, X (Twitter), Instagram, Youtube dan Tiktok.