Semua Hal yang Ditunggu di My Hero Academia Final Season, Mulai Dari Konflik Keluarga Todoroki Hingga Perang Akhir

# Semua Hal yang Ditunggu di My Hero Academia Final Season, Mulai Dari Konflik Keluarga Todoroki Hingga Perang Akhir...

Semua Hal yang Ditunggu di My Hero Academia Final Season, Mulai Dari Konflik Keluarga Todoroki Hingga Perang Akhir

Macapop – Setelah bertahun-tahun menemani kita, perjalanan Izuku Midoriya untuk menjadi pahlawan terhebat akhirnya mencapai babak puncaknya. Anime My Hero Academia sedang memasuki musim terakhirnya, mengadaptasi saga pamungkas dari manga karya Kohei Horikoshi yang telah membuat para pembacanya menahan napas. Ini bukan lagi sekadar ujian sekolah atau pertarungan melawan penjahat biasa. Ini adalah perang total yang akan menentukan nasib masyarakat pahlawan, dan setiap karakter yang kita kenal dan cintai akan diuji hingga batas absolut mereka.

Bagi para penggemar anime yang sudah tidak sabar, artikel ini adalah panduan lengkap Anda. Berdasarkan manga yang telah tamat, kita akan membedah semua hal yang ditunggu di My Hero Academia FINAL SEASON, mulai dari pertarungan pembuka yang mengguncang dunia, pengungkapan rahasia yang menghancurkan, hingga konklusi epik yang akan mendefinisikan kembali arti kepahlawanan itu sendiri. Mari kita selami lebih dalam, karena ini akan menjadi perjalanan yang emosional, penuh action dan ledakan super power.

Baca Juga : Sinopsis dan Review Anime Katainaka no Ossan, Kensei ni Naru Season 1 (2025) – Saat “Ossan” dari Pelosok Menjadi Kensei Idola

Panggung untuk Akhir Dunia – Badai yang Mendekat

Untuk memahami betapa masifnya skala musim terakhir ini, kita harus ingat kondisi Jepang pasca-Perang Pembebasan Paranormal. Kepercayaan publik terhadap pahlawan hancur lebur. All For One (AFO) berhasil kabur dan melepaskan ribuan penjahat, mengubah negara menjadi zona perang yang kacau. Deku, merasa bertanggung jawab, sempat mengasingkan diri dalam Dark Hero Arc, memburu para penjahat sendirian untuk melindungi teman-temannya. Namun, berkat Kelas 1-A, ia kembali ke U.A., tempat perlindungan terakhir bagi para pahlawan dan warga sipil.

Suasananya tegang. Para pahlawan tahu AFO sedang merencanakan serangan terakhir, dan mereka hanya punya sedikit waktu untuk bersiap. Dunia sedang mengamati, dan tekanan ada di pundak para siswa yang bahkan belum lulus dari sekolah pahlawan mereka.

Star and Stripe Arc

Sebelum perang utama meletus di Jepang, panggung global langsung memanas. AFO, yang kini mengendalikan tubuh Tomura Shigaraki yang telah disempurnakan, menjadi ancaman tingkat dunia. Menanggapi ini, Amerika Serikat mengirimkan Pahlawan No. 1 mereka: Cathleen Bate, alias Star and Stripe.  

  • Siapa Star and Stripe? Dia adalah murid All Might di masa lalu, terinspirasi olehnya saat All Might belajar di Amerika. Quirk-nya, “New Order,” adalah salah satu yang paling overpowered dalam seri ini. Quirk ini memungkinkannya untuk menetapkan dua aturan pada apa pun yang disentuhnya, termasuk dirinya sendiri atau lingkungan sekitarnya. Dia bisa membuat udara di sekitarnya menjadi vakum, atau membuat dirinya seribu kali lebih kuat.  
  • Pertarungan Pembuka yang Brutal: Pertarungan antara Star and Stripe melawan Shigaraki (yang dikendalikan AFO) adalah pertunjukan super power yang luar biasa. Namun, pertarungan ini sangat singkat dan brutal. Meskipun Star and Stripe mengerahkan segalanya, Shigaraki, dengan kecerdasan AFO dan tubuhnya yang hampir abadi, berhasil mengalahkannya.  
  • Pengorbanan yang Mengubah Permainan: Kematian Star and Stripe bukanlah kekalahan sia-sia. Di saat-saat terakhirnya, ia menggunakan “New Order” untuk menetapkan aturan pada Quirk-nya sendiri, menyebabkannya “memberontak” melawan Quirk lain di dalam tubuh Shigaraki. Tindakan ini berhasil menghancurkan beberapa Quirk curian AFO dan, yang terpenting, memberi para pahlawan di Jepang waktu satu minggu yang sangat berharga untuk mempersiapkan strategi mereka.  

Pertarungan ini bukan sekadar pembuka yang keren. Secara naratif, kekalahan pahlawan sekuat Star and Stripe berfungsi untuk membangun level ancaman Shigaraki ke tingkat yang nyaris mustahil. Biasanya, kedatangan sekutu internasional sekuat ini akan menjadi titik balik bagi para pahlawan. Namun, Horikoshi justru membalik ekspektasi tersebut. Ini menunjukkan bahwa tidak ada satu pahlawan pun, bahkan yang terkuat di dunia, yang bisa memenangkan pertarungan ini sendirian. Pengorbanan Star adalah “uang muka” untuk kemenangan akhir, yang dibayar dengan waktu.

Pengkhianatan dan Masa Lalu yang Terkubur

Tepat sebelum pertempuran terakhir dimulai, Horikoshi menjatuhkan dua “bom” naratif yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Pengungkapan ini tidak hanya mengejutkan tetapi juga secara fundamental mengubah dinamika emosional para karakter dan pandangan penonton terhadap dunia pahlawan.

Patah Hati Bernama Yuga Aoyama

Sejak insiden U.S.J. di musim pertama, para penggemar telah berteori tentang siapa pengkhianat di U.A. High. Apakah Kaminari? Hagakure? Jawabannya ternyata jauh lebih tragis dari yang dibayangkan.

  • Pengungkapan yang Mengejutkan: Dalam sebuah twist yang brilian, pengkhianat itu adalah Yuga Aoyama, si “Can’t Stop Twinkling”. Toru Hagakure (Invisible Girl), yang awalnya dicurigai, justru menjadi pahlawan di sini. Ia menggunakan tembus pandangnya untuk menguping percakapan Aoyama dengan orang tuanya, di mana Aoyama mengaku bahwa dialah mata-mata AFO.  
  • Alasan yang Mengharukan: Alasan di balik pengkhianatannya sangat menyayat hati. Aoyama terlahir tanpa Quirk, sama seperti Deku. Orang tuanya, yang putus asa dan takut putra mereka akan dikucilkan, membuat perjanjian dengan AFO untuk memberinya Quirk “Navel Laser”. Sebagai gantinya, keluarga Aoyama terjebak dalam perbudakan, dipaksa untuk memberikan informasi kepada AFO, termasuk lokasi U.S.J. dan kamp pelatihan hutan.  
  • Cermin Gelap untuk Deku: Ketika Deku mendengar pengakuan ini, dia dihadapkan pada versi gelap dari masa lalunya sendiri. Dia melihat apa yang bisa terjadi jika seseorang tanpa Quirk jatuh ke tangan yang salah. Pengungkapan ini mengubah Aoyama dari karakter eksentrik menjadi sosok tragis yang terperangkap antara rasa bersalah, ketakutan, dan keinginan untuk berteman. Ini memaksa Kelas 1-A untuk menghadapi kenyataan pahit bahwa kejahatan tidak selalu lahir dari kebencian murni, tetapi bisa juga dari keputusasaan dan cinta yang salah arah.

Ledakan Publik Keluarga Todoroki

Jika pengungkapan Aoyama adalah tragedi personal, maka pengungkapan Dabi adalah bencana nasional yang dirancang untuk menghancurkan sisa-sisa kepercayaan publik pada pahlawan.

  • Momen yang Ditunggu-tunggu: Di tengah kekacauan, Dabi membajak siaran nasional. Dengan dramatis, ia menyiram rambutnya dengan air, menghilangkan cat hitam dan memperlihatkan rambut putih khas keluarga Todoroki. Dia menyatakan kepada seluruh Jepang: namanya adalah Toya Todoroki, putra sulung Endeavor yang telah lama dianggap tewas.  
  • Menghancurkan Simbol: Dabi tidak hanya mengungkapkan identitasnya. Dia menyiarkan rekaman yang mengungkap sejarah kelam Endeavor sebagai seorang ayah yang abusif, yang terobsesi untuk melampaui All Might. Dia dengan gembira mengakui kejahatan-kejahatannya, membingkainya sebagai akibat langsung dari kekejaman Pahlawan No. 1. Bagi para pembaca manga, ini adalah puncak dari   foreshadowing selama bertahun-tahun. Dampak psikologisnya pada Endeavor dan Shoto seketika dan menghancurkan.  
  • Serangan Strategis: Ini lebih dari sekadar balas dendam keluarga. Ini adalah langkah jenius dari para penjahat. Tujuan Dabi adalah untuk menghancurkan citra pahlawan dari akarnya, menunjukkan kemunafikan di balik simbol terkuat mereka. Momen ini, yang dikenal sebagai “Dabi’s Dance,” secara efektif meruntuhkan moral publik dan para pahlawan tepat sebelum pertempuran terbesar mereka.

Kedua pengungkapan ini, yang terjadi berdekatan, menciptakan paralel tematik yang kuat. Baik Aoyama maupun Dabi adalah korban dari masyarakat yang terlalu mendewakan Quirk. Orang tua Aoyama mencari Quirk karena takut putranya menjadi orang buangan, yang membawa mereka ke AFO. Endeavor mencari Quirk yang sempurna pada putranya karena ambisi, yang membuatnya menciptakan seorang penjahat. Keduanya adalah kritik pedas terhadap fondasi dunia My Hero Academia. Ini menyiratkan bahwa senjata terbesar AFO bukanlah kekuatannya, melainkan kemampuannya untuk mengeksploitasi kelemahan dan kecemasan yang melekat dalam masyarakat pahlawan itu sendiri.

Baca Juga : Sinopsis dan Review Lord of the Mysteries Season 1 – Donghua Paling Ambisius Dekade Ini

Perang Terakhir

Inilah inti dari My Hero Academia FINAL SEASON : perang total yang terbagi di berbagai medan pertempuran. Strategi para pahlawan memungkinkan hampir setiap karakter untuk mendapatkan momen bersinar mereka, menyelesaikan busur cerita mereka dengan cara yang memuaskan.

Strategi Besar Para Pahlawan

Para pahlawan tidak menyerang secara membabi buta. Mereka punya rencana, dan kuncinya ada pada karakter yang sering diremehkan: Neito Monoma dari Kelas 1-B.

  • Sistem “Troy”: Menggunakan Quirk “Copy”-nya, Monoma meniru “Warp Gate” milik Kurogiri. Ini memungkinkan para pahlawan untuk secara instan memisahkan para penjahat ke arena pertempuran yang berbeda dan telah disiapkan, menciptakan pertarungan yang lebih menguntungkan. Ironisnya, ini adalah taktik yang sama yang digunakan League of Villains saat pertama kali menyerang U.S.J..  
  • Peran Kunci Monoma dan Aizawa: Tidak hanya itu, Monoma juga menyalin Quirk “Erasure” milik Aizawa untuk menonaktifkan “Decay” Shigaraki di awal pertempuran, mencegah kehancuran instan. Rencana ini menunjukkan betapa pentingnya Quirk non-tempur dan bagaimana setiap siswa telah tumbuh menjadi pahlawan strategis.  
Medan Pertempuran KunciKombatan UtamaTaruhanHasil Akhir
Benteng Terbang U.A.Deku, Bakugo, Best Jeanist, Edgeshot vs. Tomura Shigaraki (dikendalikan AFO)Mencegah Shigaraki menyentuh tanah dan menghancurkan seluruh Jepang.Para pahlawan berhasil menahan Shigaraki tetapi menderita kerugian besar, termasuk kematian sementara Bakugo.
Kamino WardShoto Todoroki vs. Dabi (Toya Todoroki)Menyelesaikan trauma keluarga Todoroki dan mencegah Dabi meledakkan diri.Shoto berhasil menetralisir Dabi, tetapi keduanya lumpuh.
Gunga Mountain VillaEndeavor, Hawks, Fumikage Tokoyami vs. All For OneMengalahkan simbol kejahatan yang asli.All For One lebih cerdik, meremajakan dirinya, dan kabur untuk menghadapi All Might.
Okuto IslandOchako Uraraka, Tsuyu Asui vs. Himiko TogaMenghentikan Sad Man’s Legion (klon Twice) dan pertarungan empati vs. keputusasaan.Ochako berhasil menyentuh hati Toga, yang kemudian mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Ochako.

Shoto vs. Dabi

Ini adalah salah satu pertarungan pembuka yang paling emosional. Shoto akhirnya berhadapan langsung dengan kakaknya, Dabi. Pertarungan ini adalah puncak dari subplot keluarga Todoroki yang telah dibangun sejak awal seri. Shoto melepaskan jurus pamungkas barunya, “Great Glacial Aegir,” sebuah teknik es masif untuk melawan api Dabi yang luar biasa panas. Ini bukan lagi pertarungan sebagai penerus Endeavor, tetapi sebagai dirinya sendiri, menggunakan es dari ibunya dan api dari ayahnya untuk menyelamatkan apa yang tersisa dari keluarganya.  

All Might vs. All For One

Meskipun Quirkless, All Might menolak untuk hanya menonton. Dia terjun ke medan perang melawan AFO yang telah kembali ke wujud primanya menggunakan baju zirah berteknologi tinggi yang dijuluki “Iron Might”. Baju zirah ini meniru Quirk murid-muridnya, memungkinkannya untuk bertarung sekali lagi.  

Momen ini tampaknya akan menjadi pemenuhan ramalan Sir Nighteye, yang melihat All Might akan mati secara mengenaskan di tangan penjahat. Dan memang, AFO berhasil mengalahkannya. Namun, tepat saat AFO akan memberikan pukulan mematikan, Bakugo yang telah dihidupkan kembali oleh Edgeshot, melesat dan menyelamatkan All Might, secara efektif “mengubah takdir”. Ramalan itu akhirnya terpenuhi secara tematis: bukan manusia Toshinori Yagi yang mati, tetapi mimpi All Might sebagai satu-satunya “Simbol Perdamaian” yang mati. Dia selamat karena generasi berikutnya yang dia inspirasi ada di sana untuk menyelamatkannya. Dia hidup untuk melihat epilog, menjadi tua dan beruban. Ini adalah subversi yang brilian dari trope shonen klise, yang menegaskan bahwa warisan seorang pahlawan bukanlah mati demi tujuan, tetapi hidup untuk membimbing masa depan.  

Pertarungan yang Mendefinisikan Generasi

Perang ini adalah panggung bagi banyak karakter untuk bersinar, membuktikan bahwa perjalanan mereka semua berarti.

  • Ochako Uraraka vs. Himiko Toga: Bukan sekadar pertarungan fisik, ini adalah bentrokan ideologi. Ochako membangkitkan Quirk-nya, menggunakan “Zero Gravity” untuk melayangkan ribuan klon Twice milik Toga. Lebih penting lagi, dia menjangkau Toga, mengakui rasa sakitnya, dan menjadi orang pertama yang dengan tulus memuji senyumnya. Tindakan empati ini berhasil menembus Toga, yang pada akhirnya mengorbankan dirinya dengan memberikan transfusi darah untuk menyelamatkan Ochako.  
  • Fumikage Tokoyami: Dia melepaskan kekuatan penuh Dark Shadow dalam serangan dahsyat bernama “Light of Baldur” melawan All For One, sebuah momen spektakuler yang menunjukkan pertumbuhannya di bawah bimbingan Hawks.  
  • Tenya Iida: Dia mendorong Quirk “Engine”-nya melampaui batas untuk membawa Shoto melintasi negara dalam hitungan menit, mencegah Dabi meledak seperti bom nuklir. Sebuah adu kecepatan melawan waktu yang kritis.  
  • Kembalinya Gentle Criminal & Lady Nagant: Mantan antagonis kembali sebagai sekutu tak terduga. Gentle menggunakan Quirk-nya untuk menyelamatkan benteng terbang U.A. agar tidak jatuh , sementara Lady Nagant memberikan dukungan tembakan jitu dari ranjang rumah sakitnya.  

Struktur perang ini, yang sengaja dibuat terdesentralisasi oleh Monoma, adalah komentar meta tentang seri itu sendiri. Ini menegaskan tema utama: era satu “Simbol” telah berakhir. Masa depan kepahlawanan adalah jaringan kolaboratif di mana setiap orang, dari pahlawan No. 1 hingga penjahat yang telah bertobat, memainkan peran penting.

Izuku Midoriya vs. Tomura Shigaraki

Inilah pertarungan yang menjadi inti dari keseluruhan saga. Pertarungan terakhir antara dua pewaris wasiat yang berlawanan: One For All dan All For One.

One For All vs. All For One

Ini adalah pertarungan brutal dan pamungkas antara Deku dan Shigaraki, yang tubuhnya kini sepenuhnya dikendalikan oleh AFO. Deku akhirnya menguasai semua Quirk di dalam One For All. Kunci kemenangannya adalah Quirk pengguna kedua, “Gearshift,” yang memungkinkannya memanipulasi kecepatan objek yang disentuhnya, memberinya kekuatan untuk menandingi kecepatan dan kekuatan Shigaraki. Pertarungan ini adalah adu pukul berisiko tinggi yang telah ditakdirkan sejak awal.  

Misi Menyelamatkan Tenko Shimura

Tujuan Deku bukanlah untuk membunuh Shigaraki. Sejak awal, misinya adalah untuk menyelamatkan anak kecil yang ketakutan di dalam monster itu: Tenko Shimura. Dia memegang teguh keyakinan bahwa tugas seorang pahlawan adalah menyelamatkan semua orang, bahkan para penjahat. Dia berjuang melewati “massa kebencian” untuk mencapai kesadaran Shigaraki. Di dalam lanskap mental mereka, Deku akhirnya berbicara dengan inti kesadaran Tenko, setelah menghadapi sisa-sisa AFO dan Nana Shimura. Ini adalah ujian akhir dari jalan kepahlawanannya. Sementara semua orang melihat monster yang tidak bisa ditebus, Deku melihat korban yang tidak pernah diselamatkan.  

Nasib One For All

Untuk akhirnya mengalahkan sisa-sisa wasiat AFO yang telah sepenuhnya mengambil alih tubuh Shigaraki, Deku membuat pengorbanan terbesar. Dia mentransfer seluruh Quirk One For All ke dalam tubuh Shigaraki.  

Tindakan ini bukanlah kekalahan. Gabungan kekuatan dan wasiat dari semua pengguna OFA sebelumnya bertindak seperti racun, menghancurkan wasiat AFO dari dalam. Akibatnya, tubuh Shigaraki hancur menjadi debu. Dan Deku, untuk kedua kalinya dalam hidupnya, kembali menjadi Quirkless. Bara terakhir dari One For All akhirnya padam selamanya.  

Ini adalah akhir yang sempurna dan mengharukan untuk perjalanan Deku dengan kekuatannya. Dia tidak menang dengan mengalahkan musuhnya, tetapi dengan memberikan kekuatan terbesarnya. Tindakan ini membawa ceritanya kembali ke titik awal, membuktikan bahwa kepahlawanannya tidak pernah bergantung pada Quirk yang dimilikinya. Ini adalah penolakan mutlak terhadap ideologi AFO. Filosofi AFO adalah tentang mengambil Quirk untuk kekuasaan. Kemenangan Deku dicapai dengan memberikan Quirk-nya sebagai tindakan pengorbanan. Ini bukan hanya kemenangan fisik; ini adalah penghancuran ideologis total atas semua yang diperjuangkan AFO.

Fajar Era Baru

Cerita tidak berakhir saat pertarungan selesai. Manga My Hero Academia memberikan epilog di Chapter 430, melompat delapan tahun ke depan untuk menunjukkan dunia baru yang telah mereka bangun.

Di Mana Mereka Sekarang? Nasib Kelas 1-A

  • Izuku Midoriya: Meskipun kembali menjadi Quirkless, dia berhasil lulus dari U.A. Namun, alih-alih menjadi Pahlawan Pro, dia menjadi guru di jurusan pahlawan U.A.. Dalam sebuah momen yang mengharukan, All Might dan teman-teman sekelasnya memberinya hadiah: sebuah baju zirah berteknologi tinggi yang memungkinkannya untuk melakukan pekerjaan pahlawan lagi bersama teman-temannya.  
  • Katsuki Bakugo & Shoto Todoroki: Seperti yang diharapkan, mereka telah menjadi Pahlawan Pro papan atas yang sangat populer.  
  • Ochako Uraraka, Tenya Iida, & Lainnya: Mereka berkeliling negeri menawarkan konseling Quirk, fokus pada aspek kesehatan mental dan sosial dari memiliki kekuatan super. Mereka bekerja untuk memperbaiki masyarakat dari akarnya.  
  • Mezo Shoji: Dia memenangkan hadiah perdamaian atas usahanya dalam menyelesaikan konflik diskriminasi terhadap para heteromorph (mereka yang memiliki Quirk mutasi).  
  • All Might: Masih hidup, kini sudah tua dan beruban, dan terus menjadi mentor bagi Deku.  

Bagaimana Seorang Anak Tanpa Quirk Menjadi Pahlawan Terhebat

Narator seri ini selalu adalah Deku versi dewasa, yang menceritakan kisah “bagaimana aku menjadi pahlawan terhebat.” Akhir cerita memenuhi janji ini dengan cara yang tak terduga. Dia tidak menjadi Pahlawan Pro No. 1 dalam hal kekuatan atau peringkat.

Sebaliknya, kepahlawanannya diukur dari dampaknya. Pertarungan terakhirnya menginspirasi perubahan fundamental dalam masyarakat, mengajarkan orang untuk saling menolong alih-alih menyerahkan segalanya kepada pahlawan. Kekuatan terbesarnya bukanlah One For All, melainkan kemampuannya yang luar biasa untuk menginspirasi orang lain. Dengan menjadi seorang guru yang membentuk generasi berikutnya dan menginspirasi perubahan sosial, warisan Deku melampaui Pahlawan Pro mana pun. Perjalanannya berakhir di tempat ia memulai: sebagai seorang anak tanpa Quirk yang hati pahlawannya mengubah dunia.  

Epilog ini menegaskan bahwa “musuh terakhir” yang sebenarnya bukanlah AFO, melainkan sistem masyarakat yang cacat yang menciptakan penjahat seperti dia, Dabi, dan Toga. Perang hanyalah katalis untuk perubahan. Peran baru para karakter—guru, konselor, aktivis—menunjukkan bahwa pekerjaan pahlawan yang sesungguhnya dimulai setelah pertarungan usai. Ini tentang membangun dunia yang lebih baik dan lebih berbelas kasih, sebuah tugas yang membutuhkan lebih dari sekadar pukulan. Kemenangan sejati bukanlah mengalahkan penjahat, tetapi memperbaiki dunia yang rusak yang menciptakan mereka. Inilah puncak dari perjalanan luar biasa di My Hero Academia FINAL SEASON .

Ringkasan Semua Hal yang Ditunggu di My Hero Academia Final Season

  • Awal dari Akhir: Musim terakhir dimulai dengan pertarungan melawan Pahlawan No. 1 Amerika, Star and Stripe, yang pengorbanannya memberi para pahlawan waktu krusial untuk bersiap melawan Shigaraki.
  • Pengungkapan Besar: Dua rahasia terbesar terungkap: Yuga Aoyama adalah pengkhianat U.A. karena dipaksa oleh AFO, dan Dabi adalah Toya Todoroki, putra Endeavor yang hilang. Kedua pengungkapan ini mengguncang fondasi masyarakat pahlawan.
  • Perang Total: Para pahlawan menggunakan strategi brilian untuk memisahkan para penjahat ke berbagai medan perang, memungkinkan banyak karakter untuk mendapatkan momen klimaks mereka, termasuk Shoto vs. Dabi dan Ochako vs. Toga.
  • Nasib All Might: Ramalan kematian All Might ditumbangkan. Bakugo menyelamatkannya di saat-saat terakhir, membuktikan bahwa takdir bisa diubah. All Might selamat dan hidup hingga tua.
  • Pertarungan Akhir Deku vs. Shigaraki: Deku tidak bertujuan untuk membunuh Shigaraki, tetapi untuk menyelamatkan “Tenko Shimura” di dalamnya.
  • Pengorbanan Tertinggi: Untuk mengalahkan AFO secara permanen, Deku mentransfer One For All ke Shigaraki, menghancurkan AFO dari dalam dan membuat Deku kembali menjadi Quirkless.
  • Epilog 8 Tahun Kemudian: Deku menjadi guru di U.A., Bakugo dan Shoto menjadi pahlawan top, dan yang lainnya bekerja untuk memperbaiki masyarakat. Deku mendapat support suit untuk tetap bisa menjadi pahlawan.
  • Pahlawan Terhebat: Deku menjadi pahlawan terhebat bukan karena kekuatan, tetapi karena menginspirasi perubahan fundamental dalam masyarakat menuju empati dan gotong royong.