Review Anime The Beginning After The End Season 1: Wajib Tonton atau Skip?

# Review Anime The Beginning After The End Season 1: Wajib Tonton atau Skip?

Review Anime The Beginning After The End Season 1: Wajib Tonton atau Skip?

Macapop – Sebuah premis yang menggugah: seorang raja yang kejam dan tak tertandingi, yang memiliki kekuatan, kekayaan, dan prestise, mati dalam kesendirian yang dingin, hanya untuk dilahirkan kembali di dunia baru yang penuh sihir dan keajaiban. Ini bukan sekadar kesempatan kedua untuk hidup, tetapi kesempatan untuk menebus kesalahan masa lalu dan menemukan makna yang hilang. Inilah inti cerita dari The Beginning After The End (TBATE), sebuah web novel dan manhwa karya TurtleMe yang telah memikat jutaan pembaca di seluruh dunia dengan pembangunan dunia yang kaya dan pengembangan karakter yang mendalam.  

Ketika adaptasi anime diumumkan, ekspektasi meroket. Para penggemar, yang telah menyaksikan kesuksesan fenomenal adaptasi manhwa lain seperti Solo Leveling, berharap TBATE akan mendapatkan perlakuan serupa—sebuah adaptasi A-list yang mampu menerjemahkan keagungan sumber materinya ke layar kaca. Namun, yang terjadi selanjutnya adalah sebuah kisah kontroversial tentang jurang pemisah antara ekspektasi dan realitas.  

Review anime The Beginning After The End Season 1 ini akan mengupas tuntas segalanya, mulai dari alur cerita yang epik, sistem sihir yang unik, hingga kontroversi animasi yang memecah belah komunitas. Pertanyaannya, is TBATE anime good? Mari kita cari tahu.

Baca Juga : 20 Anime Sekolah Yang Seru Banget Ditonton Tahun 2025, Ada Dan Da Dan!

Kesempatan Kedua Seorang Raja: Perjalanan Epik Arthur Leywin di Season 1

Musim pertama anime The Beginning After The End, yang tayang dari 2 April hingga 18 Juni 2025, mencakup awal perjalanan reinkarnasi King Grey sebagai Arthur Leywin. Alih-alih 24 episode yang direncanakan, musim ini dipersingkat menjadi 12 episode, sebuah keputusan yang menandakan adanya tantangan produksi di baliknya.  

Kelahiran Kembali dan Penemuan Kembali (Episode 1-3)

Kisah dibuka dengan kematian misterius King Grey, seorang penguasa absolut yang hidupnya hampa makna. Ia terbangun sebagai bayi bernama Arthur Leywin di benua Dicathen, putra dari pasangan pensiunan petualang, Reynolds dan Alice. Awalnya frustrasi dengan tubuhnya yang tak berdaya, Arthur segera menemukan keajaiban sihir. Dengan pengetahuannya tentang ‘Ki’ dari kehidupan sebelumnya, ia diam-diam melatih sihir dan berhasil menciptakan ledakan yang melukai ayahnya. Rasa bersalah dan cinta yang baru ia rasakan untuk keluarganya membuatnya menangis untuk pertama kalinya dalam dua kehidupannya—sebuah momen krusial yang menandai awal transformasinya.  

Perjalanan Arthur diuji ketika keluarganya diserang oleh bandit dalam perjalanan ke kota Xyrus. Untuk melindungi ibunya yang sedang hamil, Arthur terpaksa membunuh untuk pertama kalinya, sebuah tindakan yang menyeretnya jatuh dari tebing bersama seorang penyihir bandit. Di dasar tebing, ia diselamatkan oleh naga agung bernama Sylvia. Sylvia menjadi mentor pertamanya, mengajarkan dasar-dasar sihir yang lebih dalam sebelum mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Arthur dari kejaran naga lain. Sebagai warisan terakhir, Sylvia memberinya sebuah kristal ajaib dan mewariskan “Beast Will” miliknya, sebuah kekuatan dahsyat yang terpatri di tubuh Arthur.  

Arc Elenoir: Pelatihan dan Ikatan Baru (Episode 4-7)

Setelah teleportasi oleh Sylvia, Arthur bertemu dan menyelamatkan seorang gadis elf muda, Tessia Eralith, dari para pedagang budak. Perjalanannya membawanya ke kerajaan elf, Elenoir, di mana ia awalnya diperlakukan dengan curiga. Namun, Tessia, yang ternyata adalah seorang putri, membelanya. Kakek Tessia, Virion Eralith, mantan raja elf, melihat potensi luar biasa dalam diri Arthur dan menawarinya untuk menjadi muridnya. Virion menjelaskan bahwa Beast Will dari naga yang ada di dalam tubuhnya sangat berbahaya dan akan membunuhnya jika tidak dilatih dengan benar.  

Selama tiga tahun, Arthur berlatih di bawah bimbingan Virion, memperdalam pemahamannya tentang sihir sambil menjalin ikatan yang kuat dengan Tessia. Pada akhir masa pelatihannya, kristal peninggalan Sylvia menetas menjadi bayi naga hitam yang ia beri nama Sylvie. Sylvie membentuk ikatan telepatis yang unik dengan Arthur, menjadi rekan setianya. Arc ini sangat penting untuk membangun dunia dan mengembangkan hubungan inti dalam cerita, meskipun penayangannya yang dipercepat dalam anime terasa sedikit terburu-buru.  

Kepulangan dan Awal yang Baru (Episode 8-12)

Pada usia delapan tahun, Arthur akhirnya kembali ke kota Xyrus dan bertemu kembali dengan keluarganya dalam sebuah reuni yang emosional. Ia juga bertemu dengan adik perempuannya, Eleanor, untuk pertama kalinya. Kehidupannya di Xyrus memperkenalkannya pada keluarga Helstea, majikan ayahnya, dan putri mereka, Lilia, yang ia bantu membangkitkan mana core-nya.  

Namun, kedamaiannya terusik saat sebuah insiden di rumah lelang mempertemukannya dengan penyihir kerajaan, Sebastien, yang menginginkan Sylvie. Naluri pelindung Arthur yang diwarisi dari King Grey meledak, membuatnya menunjukkan kekuatan yang menakutkan dan menentang Raja Blaine secara langsung untuk melindungi keluarganya. Insiden ini menyadarkannya bahwa ia membutuhkan lebih banyak kekuatan dan pengetahuan untuk melindungi orang-orang yang ia cintai.  

Musim pertama ditutup dengan keputusan Arthur untuk menjadi seorang petualang selama tiga tahun sebelum mendaftar di Akademi Xyrus. Dengan ditemani oleh Jasmine, anggota party lama orang tuanya, ia mendaftar di Guild Petualang dengan nama samaran “Note” dan mengambil langkah pertamanya ke dunia yang lebih luas.  

The Beginning After The End plot summary untuk musim pertama ini meletakkan fondasi yang sangat kuat untuk petualangan yang jauh lebih besar.

Membedah Mahakarya: Apa yang Membuat Dunia TBATE Begitu Menarik?

Daya pikat The Beginning After The End tidak hanya terletak pada plot reinkarnasinya, tetapi juga pada sistem dunianya yang terstruktur dengan baik, yang dalam konteks ini bisa dianggap sebagai “gameplay” dari ceritanya. Dua pilar utamanya adalah sistem Mana Core dan Beast Will.

Mekanisme Inti: Sistem Mana Core

Sistem sihir di TBATE sangat terdefinisi dan memberikan jalur kemajuan yang jelas bagi para karakternya, mirip dengan sistem level dalam sebuah game.

  • Konsep Mana Core: Mana Core adalah pusat energi sihir di dalam tubuh seorang penyihir, berfungsi seperti “baterai mana”. Saat pertama kali terbentuk, warnanya hitam karena penuh dengan kotoran. Melalui latihan dan penyerapan mana dari lingkungan, inti ini dimurnikan dan warnanya berubah, menandakan peningkatan kekuatan dan kapasitas.  
  • Tahapan Berdasarkan Warna: Tingkatan kekuatan seorang penyihir ditentukan oleh warna Mana Core mereka, dengan urutan sebagai berikut: Hitam (awal) → Merah → Oranye → Kuning → Perak → Putih (puncak). Setiap warna memiliki tiga sub-tahap (gelap, solid, terang), memberikan gradasi kemajuan yang sangat detail.  
  • Augmenter vs. Conjurer: Saat seorang penyihir bangkit, mereka akan menjadi salah satu dari dua tipe utama, tergantung pada perkembangan internal tubuh mereka.
    • Augmenter: Memiliki mana channel (saluran mana) yang lebih dominan. Mereka menyalurkan mana ke dalam tubuh mereka untuk meningkatkan kekuatan fisik, kecepatan, dan daya tahan. Mereka adalah petarung jarak dekat.
    • Conjurer: Memiliki mana veins (urat mana) yang lebih dominan. Mereka memproyeksikan mana ke luar tubuh untuk menciptakan sihir jarak jauh seperti bola api atau dinding es. Perbedaan ini menjadi semakin kabur di tingkat yang lebih tinggi (seperti Silver Core), di mana seorang penyihir dapat melakukan keduanya dengan efektif.  

Sistem ini membuat pertumbuhan kekuatan Arthur Leywin terasa nyata dan terukur. Pengetahuannya dari kehidupan lampau memberinya keuntungan dalam memahami dan memanipulasi mana, tetapi ia tetap harus melalui proses pemurnian inti seperti orang lain. Sayangnya, anime gagal menjelaskan sistem ini secara mendalam, sebuah kehilangan besar bagi penonton yang baru mengenal dunia TBATE.  

Beast Will: Kekuatan di Luar Diri Sendiri

Beast Will menambahkan lapisan keunikan pada sistem kekuatan TBATE. Ini adalah esensi dan kemampuan dari seekor mana beast (monster sihir) kuat yang diwariskan kepada seorang penyihir.  

  • Cara Memperoleh: Beast Will dapat diperoleh melalui dua cara utama. Pertama, diwariskan secara langsung dari mana beast yang masih hidup, seperti yang Arthur terima dari Sylvia. Kedua, diserap dari Mana Core monster yang telah dikalahkan, seperti yang dialami Tessia.  
  • Fase Integrasi: Mendapatkan Beast Will hanyalah awal. Pemiliknya harus melalui proses asimilasi yang berbahaya, di mana kehendak monster tersebut menyatu dengan Mana Core mereka. Jika gagal, Mana Core bisa hancur. Setelah berhasil, pemiliknya dapat membuka beberapa fase kekuatan. Contohnya, fase pertama Beast Will naga Arthur memberinya kemampuan   Static Void (menghentikan waktu sesaat), sementara fase keduanya adalah Realmheart (kemampuan melihat partikel mana).  

Beast Will bukan sekadar power-up. Bagi Arthur, itu adalah koneksi spiritual dengan Sylvia, pengingat akan pengorbanannya dan tujuan baru dalam hidupnya.

Kontroversi Adaptasi: Mengapa Anime TBATE Memecah Belah Penggemar?

Di sinilah letak inti dari TBATE anime review ini. Terlepas dari cerita yang luar biasa, eksekusi adaptasi anime oleh Studio A-CAT menjadi sumber kekecewaan besar bagi banyak penggemar, terutama mereka yang datang dari manhwa.  

Masalah “PowerPoint”: Sebuah Pengkhianatan Visual

Kritik paling tajam dan paling umum ditujukan pada kualitas animasi. Banyak penggemar dan kritikus menggambarkannya sebagai “presentasi PowerPoint” atau “slideshow” karena minimnya gerakan yang sebenarnya.  

  • Animasi Statis: Adegan pertarungan, yang seharusnya menjadi sorotan, sering kali hanya terdiri dari gambar diam dengan garis kecepatan atau efek sihir yang ditambahkan di atasnya. Gerakan karakter terasa kaku dan kurang   keyframes, membuat aksi terasa tidak berdampak dan dunia terasa mati.  
  • Kontras dengan Manhwa: Kekecewaan ini diperparah oleh perbandingan langsung dengan manhwa-nya, yang digambar oleh Fuyuki23 dengan gaya yang sangat dinamis, ekspresif, dan penuh warna. Manhwa berhasil menyampaikan emosi yang kuat melalui ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang detail, sesuatu yang gagal ditangkap oleh anime dengan desain karakter yang lebih sederhana dan kaku. Kegagalan ini bukan sekadar masalah estetika; ini adalah kegagalan fundamental dalam memanfaatkan medium animasi untuk bercerita.  

Ketika Cerita Tersandung: Alur dan Penyimpangan

Selain animasi, perubahan naratif dan alur yang buruk juga menjadi sorotan. Meskipun secara garis besar mengikuti plot, beberapa penyimpangan kecil mengubah nuansa adegan secara signifikan.  

  • Perubahan yang Tidak Perlu: Contohnya adalah cara Arthur bertemu Sebastien. Di manhwa, pertemuan itu terjadi dalam konteks yang lebih formal, menunjukkan kecerdasan Arthur dalam menavigasi politik istana. Di anime, pertemuan itu terjadi karena Sylvie menyelinap pergi, membuat Sylvie tampak seperti beban dan mengurangi kecerdasan situasional Arthur.  
  • Alur yang Terburu-buru: Keputusan untuk memadatkan musim menjadi 12 episode membuat beberapa bagian penting terasa terburu-buru. Loncatan waktu tiga tahun di Elenoir, periode krusial untuk perkembangan hubungan Arthur dan Tessia serta pelatihannya dengan Virion, terasa kurang mendalam. Ini melemahkan fondasi emosional yang menjadi kekuatan utama cerita.  

Perspektif Sang Kreator: Membaca yang Tersirat dari Pernyataan TurtleMe

Menanggapi reaksi keras dari para penggemar, sang penulis, TurtleMe, merilis sebuah pernyataan resmi yang memberikan konteks penting.  

  • Kontrol Kreatif yang Terbatas: TurtleMe secara terbuka mengakui bahwa dalam industri anime, “sangat jarang bagi seorang kreator untuk memiliki suara dalam menentukan seluk-beluk” produksi. Ia menyebutkan adanya “perbedaan kreatif” antara berbagai pihak yang terlibat, termasuk Tapas, Studio A-CAT, dan Crunchyroll. Ini menunjukkan bahwa banyak keputusan yang dikritik penggemar mungkin berada di luar kendalinya.  
  • Permohonan untuk Dukungan: Alih-alih mengutuk adaptasi tersebut, TurtleMe meminta pengertian dan dukungan dari para penggemar. Ia membandingkan situasi ini dengan merawat sesuatu yang dicintai yang sedang melalui masa sulit, berharap para penggemar tetap mendukung waralaba ini agar dapat terus tumbuh. Pernyataan ini bukan hanya sekadar pengendalian kerusakan; ini adalah jendela yang jujur ke dalam dinamika kompleks di balik pembuatan sebuah anime, di mana visi artistik harus berbenturan dengan realitas bisnis dan produksi.  

Wajib Tonton atau Lebih Baik Baca?

Jadi, setelah semua analisis ini, is TBATE anime good? Jawabannya tidak sederhana. Review anime The Beginning After The End Season 1 ini harus memberikan vonis yang bernuansa.

The Beginning After The End adalah sebuah anomali: sebuah adaptasi C-tier dari sebuah cerita S-tier. Di satu sisi, cerita, karakter, dan pembangunan dunianya sangat luar biasa. Kisah Arthur Leywin adalah perjalanan emosional tentang penebusan dan menemukan keluarga, yang dibalut dalam fantasi kekuatan yang memuaskan. Di sisi lain, eksekusi visualnya sangat mengecewakan dan gagal memberikan keadilan pada sumber materinya.  

  • Untuk Penonton Baru (Anime-Only): Anime ini bisa berfungsi sebagai gerbang masuk yang cacat ke dunia TBATE. Jika Anda bisa mengabaikan animasi yang kaku, cerita intinya cukup kuat untuk membuat Anda ketagihan. Anggap saja ini sebagai “trailer” sepanjang 12 episode untuk sebuah mahakarya yang menanti Anda di medium lain.
  • Untuk Pembaca Manhwa/Web Novel: Bagi banyak orang, ini akan menjadi kekecewaan besar. Momen-momen ikonik yang Anda cintai mungkin terasa datar dan kurang berdampak. Ini bukanlah adaptasi definitif yang Anda harapkan.

Cara terbaik dan paling memuaskan untuk mengalami The Beginning After The End adalah dengan membaca sumber aslinya. Baik itu web novel untuk kedalaman narasi yang tak tertandingi, atau webcomic (manhwa) untuk visual yang memukau dan penceritaan yang dinamis. Untuk pengalaman definitif, baca webcomic aslinya di Tapas—kualitas gambar dan alur ceritanya adalah medium yang paling pantas untuk kisah epik ini.  

Petualangan Isekai Anda Berikutnya: 5 Manhwa untuk Dibaca Setelah TBATE

Jika cerita TBATE membuat Anda menginginkan lebih, dunia manhwa menawarkan banyak petualangan fantasi epik lainnya. Berikut adalah lima rekomendasi yang wajib Anda coba:

  1. Solo Leveling: Standar emas untuk manhwa aksi dengan kualitas gambar yang luar biasa. Mengikuti perjalanan Sung Jinwoo dari pemburu terlemah menjadi yang terkuat, serial ini adalah tontonan adrenalin murni.  
  2. Omniscient Reader’s Viewpoint: Dikenal karena plotnya yang sangat kompleks dan meta-naratif yang cerdas. Seorang pembaca novel online menemukan dirinya terjebak di dalam dunia novel yang ia baca, dan hanya dia yang tahu bagaimana akhir ceritanya.  
  3. A Returner’s Magic Should Be Special: Seorang penyihir kuat kembali ke masa lalunya di akademi sihir untuk mencegah bencana di masa depan dan menyelamatkan teman-temannya yang telah gugur. Perpaduan yang hebat antara kehidupan sekolah dan pertaruhan tingkat dunia.  
  4. Trash of the Count’s Family: Favorit penggemar karena protagonisnya yang cerdas dan licik. Ia bereinkarnasi sebagai penjahat kecil dalam sebuah novel dan menggunakan pengetahuannya untuk mengumpulkan sekutu kuat sambil mencoba menjalani kehidupan yang santai, meskipun terus-menerus gagal.  
  5. Death Is the Only Ending for the Villainess: Sebuah kisah yang lebih gelap dan emosional tentang seorang wanita yang bereinkarnasi sebagai penjahat dalam sebuah dating sim mode sulit. Setiap pilihan yang salah bisa berujung pada kematian, menciptakan ketegangan yang konstan dan pengembangan karakter yang luar biasa.  

Ringkasan Review Anime The Beginning After The End Season 1

  • Plot Epik: Anime The Beginning After The End Season 1 mengikuti King Grey yang bereinkarnasi sebagai Arthur Leywin di dunia sihir. Musim ini mencakup masa kecilnya, perpisahannya dari keluarga, pelatihannya di kerajaan elf, dan awal perjalanannya sebagai seorang petualang.
  • Dunia yang Kaya: Cerita ini didukung oleh sistem sihir yang terstruktur dengan baik, yaitu Mana Core (sistem tingkatan kekuatan berbasis warna) dan Beast Will (warisan kekuatan dari monster sihir).
  • Animasi Kontroversial: Kritik utama terhadap anime ini adalah kualitas animasinya yang sangat buruk, sering digambarkan sebagai “slideshow” atau “PowerPoint,” yang sangat kontras dengan seni manhwa yang dinamis dan ekspresif.
  • Penyimpangan Cerita: Selain animasi, beberapa perubahan kecil pada alur cerita dan pacing yang terburu-buru (karena musim dipersingkat dari 24 menjadi 12 episode) juga mengurangi dampak naratifnya.
  • Konteks dari Kreator: Penulis asli, TurtleMe, telah menyatakan bahwa kreator sering kali memiliki sedikit kendali atas produksi anime dan meminta penggemar untuk tetap mendukung waralaba ini meskipun ada kekurangan.
  • Putusan Akhir: Anime ini berfungsi sebagai gerbang masuk yang cacat ke dunia TBATE untuk penonton baru. Namun, untuk pengalaman yang definitif dan memuaskan, sangat disarankan untuk membaca webcomic atau web novel aslinya.

Jika kamu suka mengikuti fakta menarik atau informasi terbaru tentang anime TBATE, kamu bisa melihat artikel lain yang dibuat oleh Essa. Jangan lupa untuk follow dan like media sosial dari Macapop ID di Facebook(Twitter), Instagram, Youtube dan Tiktok.