# Bingung dengan faksi-faksi di Gachiakuta? Pahami semua tentang Cleaners, Raiders, & Hell Guards dalam panduan lengkap ini. Pelajari tujuan, anggota kunci, dan kekuatan unik mereka di dunia Gachiakuta yang brutal.

Macapop ID – Bayangkan sebuah dunia yang terbelah secara vertikal. Di atas, melayang sebuah kota utopis bernama The Sphere, tempat para elit hidup dalam kemewahan dan kebersihan mutlak, membuang apa pun—dan siapa pun—yang mereka anggap “sampah” ke dalam jurang raksasa di bawahnya. Di bawah, terhampar The Pit, sebuah tempat pembuangan sampah tak berujung yang kotor, berbahaya, dan menjadi rumah bagi para buangan serta monster-monster mengerikan yang lahir dari limbah The Sphere. Ini bukan sekadar latar tempat; ini adalah representasi brutal dari jurang pemisah kelas sosial yang menjadi bahan bakar utama dari keseluruhan cerita Gachiakuta.
Di tengah kekacauan inilah denyut jantung cerita Gachiakuta berdetak. Tema utamanya adalah tentang menemukan nilai pada sesuatu yang dianggap tidak berharga. Masyarakat The Sphere dengan mudahnya membuang mainan yang sedikit rusak, teknologi usang, bahkan manusia yang dianggap kriminal. Namun, kekuatan sejati dalam narasi ini justru datang dari mereka yang hidup di bawah, yang menemukan kehidupan, tujuan, dan kekuatan luar biasa dari sampah-sampah yang dibuang tersebut. Inspirasi ini datang dari pengalaman pribadi sang mangaka, Kei Urana, yang saat kecil merasa sebuah pulpen kesayangannya yang patah seolah “memohon” padanya—sebuah perasaan yang menjadi dasar dari sistem kekuatan di Gachiakuta.
Kekuatan ini dikenal sebagai “Jinki” atau “Vital Instrument”. Ini bukan sekadar senjata sihir biasa. Jinki adalah benda-benda yang telah memiliki jiwa, atau “Anima”, karena dirawat dan dihargai dalam waktu yang lama. Sistem kekuatan ini secara filosofis merupakan antitesis dari budaya “sekali pakai” yang dianut oleh The Sphere.
Untuk benar-benar memahami gejolak konflik dan perjalanan sang protagonis, Rudo, kita harus membedah tiga faksi utama yang mendominasi The Pit. Mereka adalah Cleaners yang heroik namun penuh rahasia, Raiders yang dipenuhi dendam, dan Hell Guards yang sangat tradisional. Pertarungan mereka bukanlah sekadar adu kekuatan, melainkan benturan ideologi yang lahir dari ketidakadilan fundamental dunia mereka.
Baca Juga : 10 Miliar Persen Gila! Peringkat 10 Invensi Paling Ambisius di Dr Stone Science Future!
The Cleaners – Penjaga Kebersihan dan Penjaga Harapan
Di permukaan, peran Cleaners (atau “Janitors”) terdengar persis seperti namanya: sebuah organisasi yang bertugas “membersihkan” monster-monster sampah (Trash Beasts) yang lahir dari limbah The Sphere. Ini adalah wajah publik mereka, sebuah tugas mulia untuk menjaga keamanan di dunia The Ground yang penuh kekacauan. Mereka adalah garda terdepan yang dipanggil ketika monster-monster ini mengamuk, memastikan zona aman tetap terjaga.
Namun, di balik tugas sehari-hari itu, tersembunyi sebuah misi yang jauh lebih dalam dan rahasia. Cleaners tidak hanya sekadar pembasmi monster. Mereka memiliki tujuan tersembunyi untuk “mengungkap misteri dunia”. Misi rahasia ini diyakini diatur oleh pemimpin misterius mereka, Arkha Corvus, dan melibatkan pencarian kebenaran tentang The Sphere, The Pit, dan sejarah kelam umat manusia yang telah lama hilang.
Nama “Cleaner” atau “Janitor” sendiri mengandung ironi yang mendalam. Di dunia distopia ini, mereka adalah pahlawan kerah biru, yang secara harfiah membersihkan kotoran fisik dan kiasan dari para elit “bersih” yang tinggal di langit. Keberadaan mereka menyoroti kemunafikan The Sphere: pihak yang menciptakan masalah (monster dari sampah mereka) justru menganggap rendah pihak yang menyelesaikannya. Dengan menamai mereka “tukang bersih-bersih,” narasi ini menekankan status rendah mereka dalam hierarki dunia, meskipun mereka memiliki kekuatan luar biasa. Hal ini memperkuat tema utama cerita tentang menemukan kekuatan dan arti pada hal-hal yang dianggap remeh oleh masyarakat. Misi rahasia mereka menunjukkan bahwa mereka tidak puas hanya dengan mengelola gejala dari sistem yang rusak; mereka secara aktif berusaha untuk mengubah sistem itu sendiri.
Struktur Organisasi: Mesin yang Terorganisir di Tengah Kekacauan
Meskipun hidup di dunia yang kacau, Cleaners adalah organisasi yang sangat terstruktur, memungkinkan mereka untuk beroperasi secara efisien. Mereka terbagi menjadi tiga peran utama :
- Combatants: Mereka adalah para petarung garis depan dan Giver utama, seperti Rudo dan Enjin. Mereka menggunakan Jinki mereka untuk bertarung langsung melawan Trash Beasts.
- Supporters: Anggota yang sangat terampil namun bukan Giver. Mereka memberikan dukungan krusial dalam pertempuran dengan kekuatan fisik dan keahlian senjata yang luar biasa, meskipun mereka tidak memiliki Vital Instrument sendiri. Contoh utamanya adalah Gris Rubion.
- Sentinels: Para penjaga yang bertugas melindungi markas besar Cleaners dan zona aman lainnya. Mereka jarang ikut dalam misi luar dan berfokus pada pertahanan, seperti Shikage yang misterius.
Selain pembagian peran, organisasi ini juga memiliki berbagai tim untuk menangani operasi yang berbeda. Beberapa tim yang diketahui antara lain Team Akuta (pasukan elit pimpinan Enjin), Team Front (dipimpin langsung oleh Corvus), Team Child, dan Team Eager.
Markas besar Cleaners sendiri lebih dari sekadar bangunan; ada teori kuat di kalangan penggemar bahwa tempat itu sendiri adalah sebuah Jinki yang sangat kuat, yang kemungkinan besar milik sang sentinel, Shikage. Markas ini terbukti tidak bisa ditembus oleh serangan para Vandal (Raiders). Shikage, sang penjaga, selalu terlihat terbungkus selimut—sebuah benda yang identik dengan rasa aman dan nyaman. Teori ini menyatakan bahwa selimut itu adalah Jinki-nya, dan kekuatannya meluas ke seluruh bangunan, mengubahnya menjadi “ruang aman” yang absolut. Ini adalah metafora yang kuat: sama seperti markas fisik mereka yang menjadi benteng pertahanan, organisasi Cleaners secara keseluruhan berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi orang-orang terbuang seperti Rudo, Zanka, dan Amo, memberikan mereka tempat untuk pulang dan tujuan untuk berjuang.
Anggota Kunci dan Jinki Mereka: Wajah-Wajah Harapan
Kekuatan Cleaners terletak pada para anggotanya yang beragam, masing-masing dengan latar belakang dan kekuatan unik.
- Rudo Surebrec: Protagonis utama yang pemarah namun berhati emas. Dia dijebak atas pembunuhan ayah angkatnya dan dibuang ke The Pit. Jinki-nya adalah sepasang sarung tangan bernama 3R Gloves, bagian dari seri legendaris “Watchman Series”. Sarung tangan ini memberinya kemampuan untuk “memberi kehidupan” pada sampah apa pun yang disentuhnya, sebuah kekuatan yang secara sempurna mewujudkan tema utama cerita. Kekuatannya bukan hanya tentang menciptakan senjata, tetapi tentang melihat dan membuka potensi penuh dari benda-benda yang telah dibuang.
- Enjin: Pemimpin Team Akuta yang karismatik dan penuh empati. Dialah yang menyelamatkan Rudo saat pertama kali jatuh ke The Pit dan menjadi figur mentor baginya. Jinki-nya, Umbreaker, adalah payung melayang serbaguna yang bisa digunakan untuk menyerang dan bertahan, mencerminkan perannya sebagai pelindung bagi timnya.
- Zanka Nijiku: Dijuluki “Mediocre Genius Slayer,” Zanka berasal dari keluarga bangsawan Hell Guard. Dia meninggalkan jalan tradisional keluarganya untuk menjadi seorang Giver, sebuah tindakan pemberontakan terhadap didikan dan ideologi yang kaku. Jinki-nya adalah Lovely Assistaff, sebatang tongkat sederhana yang bisa menjadi sangat tajam. Kisah hidupnya menyoroti benturan ideologi antara Cleaners dan Hell Guards.
- Riyo Reaper: Resepsionis markas yang terlihat tenang dan analitis, namun juga seorang Giver yang kuat. Jinki-nya, Eyes, adalah sepasang kacamata yang memungkinkannya menganalisis kapasitas seorang Giver dan mendeteksi serangan, menjadikannya pusat intelijen tim.
- Arkha Corvus: Pemimpin sejati Cleaners yang penuh teka-teki. Dia memiliki kemampuan untuk melihat potensi dan perasaan orang lain dan tampaknya sedang memainkan permainan jangka panjang, mengatur berbagai peristiwa untuk mengungkap rahasia dunia.
- Shikage: Dikenal sebagai “Invincible Shut-in,” dia adalah penjaga markas yang membuat benteng mereka tak tertembus. Kekuatannya sangat defensif, dan Jinki-nya diteorikan sebagai selimut yang selalu ia kenakan atau laptopnya.
Baca Juga : Bukan Cuma Bertahan, Ini 10 Perisai Terkuat Naofumi yang Bisa Menghancurkan Lawan!
The Raiders (Vandals) – Pemberontak yang Lahir dari Penderitaan
Jika Cleaners adalah harapan, maka Raiders (juga dikenal sebagai Vandals) adalah kemarahan. Mereka adalah organisasi kriminal utama di The Ground, yang seluruh anggotanya adalah Giver kuat. Tujuan mereka bukanlah sekadar menciptakan kekacauan, melainkan balas dendam yang terarah terhadap masyarakat The Sphere yang telah membuang dan menghancurkan hidup mereka. Mereka bukanlah penjahat yang lahir dari ketiadaan; mereka adalah produk langsung dari kekejaman dan ketidakadilan dunia.
Raiders berfungsi sebagai cerminan gelap bagi Cleaners. Mereka merepresentasikan jalan yang bisa saja diambil oleh Rudo dan kawan-kawannya. Kedua faksi ini lahir dari rahim ketidakadilan yang sama di The Pit, tetapi mereka memilih jalur yang berlawanan. Cleaners memilih untuk membangun dan mencari nilai, sementara Raiders memilih untuk menghancurkan.
Saat pertama kali dibuang ke The Pit, naluri pertama Rudo adalah bersumpah untuk “balas dendam dengan membunuh”. Ini adalah kondisi emosional yang sama persis dengan yang melahirkan Raiders. Perbedaan krusialnya adalah Rudo bertemu dengan Enjin dan Cleaners, sebuah komunitas yang membantunya menyalurkan amarahnya ke tujuan yang lebih konstruktif. Sebaliknya, para anggota Raiders, yang dipimpin oleh Zodyl, tidak memiliki pelampiasan seperti itu. Kemarahan mereka dibiarkan membusuk hingga menjadi ideologi yang murni destruktif, menjadikan mereka musuh tematik yang kuat, bukan sekadar penjahat generik.
Sang Pemimpin Penuh Luka: Zodyl Typhon
Di jantung ideologi Raiders yang penuh kebencian adalah pemimpin mereka, Zodyl Typhon, seorang pria yang dibentuk oleh tragedi. Latar belakangnya adalah salah satu yang paling memilukan dalam seri ini. Dulu, Zodyl dan keluarganya adalah bagian dari sebuah kultus aneh yang memuja sampah yang jatuh dari The Sphere sebagai “berkah dari surga”. Dia harus menyaksikan tanpa daya saat saudara perempuannya tewas, hancur oleh “sampah suci” tersebut. Trauma ini menghancurkan dunianya dan menanamkan kebencian yang mendalam.
Dari tragedi itu, lahirlah filosofinya yang bengis: “Jika ini adalah dunia di mana semua hal akan direnggut darimu tidak peduli seberapa keras kau berjuang… maka kali ini, akulah yang akan menjadi perenggut”. Tujuannya untuk menghancurkan The Sphere bukanlah tujuan politis, melainkan dendam pribadi yang membara. Dia melihat dirinya sebagai “Malaikat yang Jatuh” yang diusir dari surga, dan dia mengenali rasa sakit yang sama di dalam diri Rudo, mencoba meyakinkannya bahwa mereka berdua sama.
Anggota Kunci dan Kekuatan Mengerikan Mereka
Para anggota Raiders sama berbahayanya dengan pemimpin mereka, masing-masing didorong oleh keputusasaan dan kekuatan Jinki yang mengerikan.
- Zodyl Typhon: Sang pemimpin. Jinki-nya adalah Watchman Coat, bagian lain dari set legendaris yang sama dengan sarung tangan Rudo. Ini secara simbolis menandakan peran mereka sebagai dua sisi dari mata uang yang sama dalam cerita.
- Fu Orostor: Sosok tragis yang sangat takut mengambil tanggung jawab karena kegagalan di masa lalu. Dia hanya bisa berfungsi jika diberi perintah. Jinki-nya, Hii, adalah boneka terkutuk yang bisa mengambil alih tubuhnya dan mengubahnya menjadi monster petarung. Setelah dikalahkan oleh Enjin, dia akhirnya membelot ke sisi Cleaners, mencari “tuan” baru dan menjadi informan yang sangat berharga.
- Bundus Begalkeit: Seorang Raider veteran yang terobsesi mengumpulkan rahasia. Jinki-nya, Hands, adalah enam lengan mekanis yang tersembunyi di bantalan bahunya. Setiap lengan memiliki kemampuan unik yang terikat pada tahapan berbeda dalam hidupnya, mulai dari cakar setajam silet hingga pertahanan yang kuat.
- Jabber Wonger: Salah satu petarung garis depan utama Raiders. Dia dikenal karena berhasil mencuri Watchman Boots, melengkapi set legendaris yang menjadi rebutan.
- Anggota Lain: Selain mereka, ada juga anggota penting lainnya seperti Chtoni Andor dan Momoa Rukel, yang menunjukkan bahwa Raiders adalah organisasi yang besar dan berbahaya.
The Hell Guards – Penegak Hukum Elit yang Anti-Jinki
Berdiri sebagai pilar ketiga dalam perebutan kekuasaan di The Ground adalah Hell Guards. Mereka adalah faksi penegak hukum tradisionalis yang tujuan utamanya adalah memburu para Giver kriminal. Mereka merepresentasikan otoritas “resmi” yang mapan di tanah tanpa hukum ini.
Prinsip inti yang paling membedakan mereka adalah filosofi mereka terhadap kekuatan: mereka tidak menggunakan Jinki atau Vital Instrument. Mereka memandang para Giver dan kekuatan mereka dengan jijik, percaya pada superioritas keterampilan manusia murni yang diasah melalui latihan tanpa henti.
Namun, di balik fasad kebanggaan mereka, Hell Guards mewakili sebuah ideologi lama yang sekarat dan berjuang untuk tetap relevan di dunia yang telah berubah secara fundamental. Kemunculan Trash Beasts adalah masalah dunia baru yang tidak bisa dipecahkan oleh alat-alat dunia lama (seni bela diri murni). Fakta bahwa mereka tidak bisa membasmi monster-monster ini membuktikan bahwa metode mereka sudah usang.
Ini memaksa Hell Guards, yang seharusnya menjadi otoritas tertinggi, untuk dengan enggan “mengizinkan” Cleaners beroperasi. Ini bukanlah kemitraan, melainkan sebuah konsesi yang lahir dari kelemahan. Kebencian mereka terhadap Giver kemungkinan besar berakar pada harga diri yang terluka dan ketakutan akan keusangan mereka sendiri. Zanka, yang berasal dari keluarga Hell Guard terhormat, yang meninggalkan mereka untuk menjadi seorang Giver adalah simbol utama dari kegagalan ideologi mereka.
Kekuatan dan Taktik: Penguasaan Senjata dan Pertarungan Elit
Kekuatan Hell Guards berasal dari latihan fisik yang intens dan penguasaan berbagai senjata konvensional serta taktik pertarungan. Mereka digambarkan sebagai “petarung elit.” Berbeda dengan gaya bertarung Giver yang lebih individualistis dan bervariasi tergantung pada Jinki mereka, Hell Guards sering bertarung dalam kelompok, menggunakan taktik terkoordinasi untuk mengalahkan lawan yang bahkan lebih kuat.
Efektivitas mereka sering menjadi bahan perdebatan di kalangan penggemar. Beberapa diskusi di forum online menganggap mereka sebagai “penipu” yang hanya pernah terbukti efektif melawan musuh kelas bawah. Namun, yang lain berpendapat bahwa pelatihan elit dan disiplin mereka menjadikan mereka ancaman yang sah bahkan bagi Giver tingkat atas. Mengakui perdebatan ini menunjukkan adanya ambiguitas yang disengaja dalam narasi mengenai posisi kekuatan mereka yang sebenarnya.
Hubungan Tegang dengan Cleaners: Aliansi yang Terpaksa
Hubungan antara Hell Guards dan Cleaners penuh dengan ketegangan. Hell Guards tidak menyukai Cleaners, tetapi mereka terpaksa menoleransi keberadaan mereka karena hanya Giver yang dapat membasmi Trash Beasts secara efektif. Ini menciptakan simbiosis yang rapuh dan penuh kebencian.
Koneksi paling signifikan antara kedua faksi ini adalah melalui Zanka Nijiku. Keluarganya memiliki ikatan yang dalam dengan Hell Guards, dan dia adalah seorang calon anggota yang sangat menjanjikan sebelum dikalahkan oleh seorang jenius bernama Hyo dan akhirnya memilih jalan sebagai seorang Giver. Fakta bahwa kakak laki-lakinya, Gunko, adalah seorang perwira tinggi di Hell Guards, menyiapkan panggung untuk konflik pribadi dan ideologis yang tak terhindarkan di masa depan.
Pertarungan Tiga Arah di Tumpukan Sampah Dunia
Dinamika antara tiga faksi di Gachiakuta adalah mesin yang menggerakkan narasi. Ini bukanlah kisah sederhana tentang kebaikan melawan kejahatan, melainkan sebuah eksplorasi yang kompleks dan kelam tentang keadilan, balas dendam, dan pencarian jati diri di dunia yang telah menganggapmu sampah.
- The Cleaners adalah para penebus, yang berjuang mencari nilai dan tujuan di antara barang-barang terbuang, bertarung untuk masa depan sambil menggali kebenaran masa lalu.
- The Raiders adalah perwujudan dendam, yang dilahap oleh trauma masa lalu dan berusaha membakar sistem yang telah menciptakan mereka.
- The Hell Guards adalah kaum tradisionalis, yang berpegang teguh pada kode kehormatan lama di dunia yang telah bergerak maju dan meninggalkan mereka.
Pertarungan yang sesungguhnya di The Pit bukanlah hanya untuk bertahan hidup. Ini adalah pertarungan untuk merebut jiwa dari dunia yang rusak itu sendiri, di mana setiap faksi menawarkan visi yang sangat berbeda tentang seperti apa keadilan dan masa depan seharusnya.
Ringkasan Faksi di Gachiakuta
- Gachiakuta berlatar di dunia yang terbagi antara kota elit di langit, The Sphere, dan tempat pembuangan sampah di bawahnya, The Pit, yang menciptakan konflik kelas yang brutal.
- The Cleaners adalah organisasi Giver (pengguna Jinki) yang bertugas membasmi Monster Sampah. Mereka memiliki misi rahasia untuk mengungkap misteri dunia dan beroperasi dengan ideologi menemukan nilai pada barang-barang yang terbuang.
- The Raiders adalah kelompok Giver kriminal yang dipimpin oleh Zodyl Typhon. Motivasi utama mereka adalah balas dendam terhadap The Sphere atas penderitaan yang mereka alami, menjadikan mereka antagonis yang tragis.
- The Hell Guards adalah faksi penegak hukum elit yang tidak menggunakan Jinki. Mereka mengandalkan keterampilan bela diri murni, memandang rendah para Giver, dan memiliki hubungan yang tegang namun terpaksa dengan Cleaners.
- Konflik antara ketiga faksi ini mendorong tema utama cerita: pencarian nilai, siklus balas dendam, dan definisi keadilan di dunia yang rusak.
Jika kamu suka mengikuti informasi terbaru tentang anime Gachiakuta, kamu bisa melihat artikel lain yang dibuat oleh Essa. Jangan lupa untuk follow dan like media sosial dari Macapop ID di Facebook, X (Twitter), Instagram, Youtube dan Tiktok.