# Dari sepeda motor hingga mesin waktu, inilah peringkat 10 invensi paling ambisius di Dr Stone Science Future. Siap-siap terkejut dengan skala proyek Senku!

Selamat datang kembali, para pejuang Kerajaan Sains! Kalau kamu pikir pertarungan melawan Tsukasa Shishio adalah puncak dari segalanya, bersiaplah untuk terkejut sepuluh miliar persen. Arc terakhir dari manga Dr. Stone, yang bisa kita sebut sebagai saga “Science Future,” membawa skala cerita ke level yang benar-benar berbeda. Lupakan perang lokal untuk memperebutkan gua asam nitrat; di sini, taruhannya adalah seluruh planet, perjalanan melintasi samudra, konfrontasi dengan ilmuwan jenius lainnya, dan puncaknya, sebuah misi gila untuk menaklukkan luar angkasa. Ini bukan lagi sekadar tentang bertahan hidup; ini adalah tentang merebut kembali takdir umat manusia dari nol.
Tapi, apa yang membuat sebuah penemuan di arc ini benar-benar “ambisius”? Ini bukan hanya tentang seberapa rumit proses kimianya. Peringkat ini didasarkan pada kombinasi dari beberapa faktor gila: Lompatan Konseptual, yaitu seberapa jauh ide tersebut melampaui teknologi yang sudah ada di Dunia Batu; Skala Kebutuhan, yang mencakup sumber daya, tenaga kerja, dan waktu yang diinvestasikan; dan yang terpenting, Keberanian Visi, atau seberapa “gila” tujuan akhir dari penemuan itu di tengah segala keterbatasan.
Arc “Science Future” adalah puncak dari filosofi Dr. Stone: bahwa dengan pengetahuan, kolaborasi, dan kemauan yang tak tergoyahkan, tidak ada batasan bagi apa yang bisa dicapai umat manusia, bahkan jika harus memulai dari awal. Mari kita mulai hitung mundur 10 pencapaian paling ambisius yang membuktikan kebenaran filosofi tersebut.
10. Armada Sepeda Motor: Menaklukkan Benua dengan Karet dan Mesin
Setelah berhasil menculik Dr. Xeno, Kerajaan Sains mendapati diri mereka dalam posisi yang genting: menjadi buronan di benua Amerika Selatan, dikejar tanpa henti oleh pasukan militer pimpinan Stanley Snyder yang bersenjata lengkap. Mereka membutuhkan alat transportasi darat yang tidak hanya cepat, tetapi juga lincah untuk melewati medan yang sulit dan tak terduga. Jawabannya? Armada sepeda motor.
Proyek ini dimulai dengan perburuan sumber daya kunci: pohon karet di pedalaman hutan Amazon. Dipandu oleh Chelsea, sang ahli geografi, tim berhasil menemukan lokasi pohon-pohon berharga ini. Prosesnya sendiri merupakan sebuah keajaiban logistik. Mereka menyadap getah lateks alami, mengolahnya menjadi karet yang kuat untuk ban, sambil terus bergerak dan di bawah tekanan konstan dari musuh yang mendekat. Mesin uap yang sebelumnya menjadi andalan diadaptasi dan dimodifikasi menjadi mesin pembakaran internal yang lebih ringkas, cocok untuk sepeda motor. Di bawah kejeniusan Kaseki dan kerja keras tim, mereka berhasil merakit enam unit sepeda motor dalam waktu yang sangat singkat, sebuah prestasi manufaktur yang luar biasa.
Lompatan dari kendaraan besar dan lambat seperti Steam Gorilla ke kendaraan pribadi yang gesit adalah sebuah kemajuan besar. Namun, ambisi sebenarnya terletak pada prosesnya. Ini adalah pertama kalinya Kerajaan Sains melakukan manufaktur massal (enam unit sekaligus!) secara “on the fly” di wilayah musuh, bukan di bengkel yang aman dan terkendali. Penciptaan sepeda motor ini menandai sebuah evolusi penting bagi Kerajaan Sains dari sebuah
proyek stasioner menjadi industri mobile. Sebelumnya, semua proyek raksasa seperti pembuatan obat sulfa, generator listrik, atau kapal Perseus dilakukan di basis yang aman dan tetap, seperti Desa Ishigami. Mereka mengumpulkan sumber daya dari berbagai tempat dan membawanya ke satu “pabrik” pusat. Di Amerika Selatan, kemewahan itu tidak ada. Mereka adalah buronan. Prosesnya harus cepat dan efisien: temukan sumber daya (pohon karet), proses di tempat, rakit di tempat, lalu langsung gunakan untuk melarikan diri. Ini menunjukkan tingkat kematangan logistik dan kemampuan beradaptasi yang benar-benar baru, sebuah fondasi mental yang krusial untuk proyek-proyek global mereka yang akan datang.
9. Radar & Sonar: Melihat yang Tak Terlihat di Darat dan Laut
Dalam perang melawan Dr. Xeno dan Stanley, Kerajaan Sains menghadapi musuh dengan teknologi yang jauh lebih superior, termasuk pesawat terbang dan senjata api modern. Untuk mengimbangi ketertinggalan ini, mereka tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan fisik atau jumlah. Mereka perlu “melihat” musuh sebelum musuh melihat mereka. Mereka butuh mata dan telinga elektronik.
Menggunakan prinsip gelombang radio dan suara yang telah mereka kuasai sebelumnya, Senku mengembangkan sistem radar primitif untuk mendeteksi pesawat dari jarak jauh dan sonar untuk melacak pergerakan di bawah air. Namun, penemuan paling krusial datang secara tidak terduga. Saat sedang menguji coba perangkat Medusa, sang ahli pendengaran, Ukyo, menyadari sesuatu yang aneh: serpihan dari Medusa ternyata mampu menyerap gelombang radar, membuatnya menjadi material siluman (stealth) yang sempurna. Dengan cepat, mereka melapisi kapal Perseus dengan serpihan-serpihan ini, mengubahnya menjadi kapal hantu yang tak terlihat oleh radar musuh.
Ini adalah lompatan konseptual yang masif. Dari dunia mekanik dan kimia, Senku membawa Kerajaan Sains ke ranah perang elektronik dan informasi. Dia tidak lagi hanya membangun benda-benda fisik yang bisa dilihat dan disentuh, tetapi juga memanipulasi spektrum elektromagnetik yang tak kasat mata. Ini adalah konsep yang jauh lebih abstrak dan modern dibandingkan penemuan-penemuan sebelumnya. Penggunaan radar dan material siluman adalah titik di mana “sains” Senku berhenti menjadi sekadar “membangun ulang” teknologi masa lalu. Ini adalah awal dari inovasi strategis yang didorong oleh kebutuhan perang modern.
Banyak penemuan awal adalah replikasi dari teknologi yang sudah ada, seperti bola lampu, ponsel, atau ramen, dengan tujuan mengembalikan apa yang telah hilang. Radar, dan terutama penggunaan Medusa sebagai bahan siluman, adalah sesuatu yang berbeda. Itu adalah aplikasi kreatif dari sumber daya unik yang ada di dunia mereka (Medusa) untuk menyelesaikan masalah militer yang sangat modern (deteksi radar). Ini menunjukkan pergeseran pola pikir Senku, dari “Bagaimana cara membuat X?” menjadi “Bagaimana saya bisa menggunakan Y yang saya miliki dengan cara yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya untuk mengalahkan Z?”. Inilah esensi dari inovasi sejati, bukan sekadar penemuan kembali.
8. Pesawat Terbang: Dari Rampasan Perang Menjadi Sayap Kerajaan Sains
Serangan mendadak dari pesawat biplan milik Stanley Snyder di lepas pantai Amerika menjadi momen yang membuka mata Kerajaan Sains. Mereka hampir musnah, dan mereka sadar bahwa siapa pun yang menguasai udara, akan menguasai pertempuran. Menguasai angkasa menjadi prioritas mutlak.
Membangun pesawat dari nol di tengah kejaran musuh adalah hal yang mustahil. Jadi, Senku memilih strategi yang lebih cerdik dan jauh lebih cepat. Dia tidak mencoba membangun tandingannya; dia memutuskan untuk merebutnya. Dengan cepat, dia merumuskan cara membuat granat gas asetilena, sebuah peledak sederhana namun efektif yang mampu melumpuhkan mesin pesawat dari jarak jauh tanpa menghancurkannya. Setelah berhasil menjatuhkan pesawat, tim Senku, Kaseki, dan Ryusui segera membongkar, mempelajari, dan memperbaikinya. Mereka tidak hanya membuatnya berfungsi kembali, tetapi juga melakukan rekayasa balik (reverse-engineering) untuk memahami setiap komponennya, sebuah langkah penting agar mereka bisa memproduksinya sendiri di kemudian hari.
Menguasai teknologi penerbangan adalah sebuah lompatan yang luar biasa. Namun, yang lebih ambisius dari penemuan ini adalah strateginya. Ini adalah pertama kalinya Kerajaan Sains secara sistematis melumpuhkan, merebut, dan merekayasa ulang teknologi musuh yang jauh lebih unggul, alih-alih mencoba membangunnya dari awal. Perampasan pesawat ini menandai pergeseran doktrin Kerajaan Sains dari supremasi inventif menjadi asimilasi teknologi. Hingga titik ini, keunggulan Senku selalu terletak pada kemampuannya untuk menciptakan hal-hal yang tidak dimiliki orang lain, seperti ponsel untuk melawan sistem kurir atau mobil untuk melawan pejalan kaki.
Namun, saat melawan Dr. Xeno, mereka menghadapi musuh yang setara atau bahkan lebih maju dalam beberapa bidang. Mencoba membangun pesawat dari nol akan memakan waktu terlalu lama dan memastikan kekalahan mereka. Strategi “lumpuhkan dan ambil” adalah sebuah pengakuan bahwa cara tercepat untuk maju terkadang bukan dengan menciptakan, tetapi dengan menyerap dan mengadaptasi teknologi yang sudah ada. Ini adalah cerminan dari sejarah teknologi dunia nyata, di mana spionase industri dan rekayasa balik menjadi pendorong kemajuan yang signifikan. Ini menunjukkan kedewasaan strategis Senku sebagai seorang pemimpin, bukan hanya sebagai seorang ilmuwan.
7. Pertanian Skala Industri & Pupuk Massal: Fondasi Logistik untuk Menaklukkan Dunia
Di balik semua penemuan canggih dan pertempuran sengit, ada satu kebutuhan mendasar yang menopang segalanya: makanan. Di arc “Science Future,” makanan berevolusi dari sekadar sarana bertahan hidup menjadi sumber daya strategis dan fondasi logistik untuk proyek penaklukan dunia dan luar angkasa.
Semuanya dimulai dengan kebutuhan akan jagung dalam jumlah besar di Amerika. Jagung ini bukan untuk dimakan, melainkan untuk diubah menjadi alkohol, bahan dasar untuk memproduksi cairan kebangkitan secara massal. Senku bahkan menggunakan metode ilmiah yang cerdik, seperti membuat perangkap serangga untuk menemukan ngengat pemakan jagung, yang kemudian menuntun mereka ke lokasi ladang jagung tersembunyi milik musuh. Namun, ambisi sebenarnya terungkap kemudian. Untuk mendukung proyek luar angkasa yang akan membutuhkan ribuan tenaga kerja yang dihidupkan kembali, mereka membutuhkan pasokan makanan yang stabil dan masif. Solusinya? Mereka mendedikasikan seluruh wilayah di Indonesia untuk menjadi “Kota Pertanian,” yang berfokus pada penanaman padi secara besar-besaran. Untuk memaksimalkan hasil, mereka juga mengembangkan pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) secara massal, memastikan pasokan pangan yang berkelanjutan untuk seluruh peradaban baru mereka.
Ini adalah pergeseran dari sekadar mencari makan menjadi manajemen sumber daya pangan skala peradaban. Ambisinya bukan terletak pada kompleksitas ilmiahnya, melainkan pada skala logistik dan visi jangka panjang yang luar biasa. Ini adalah fondasi tak terlihat yang memungkinkan semua ambisi besar lainnya menjadi mungkin. Proyek pertanian global ini pada dasarnya adalah penemuan birokrasi dan ekonomi terencana di Dunia Batu. Di Desa Ishigami, makanan adalah urusan komunal dan subsisten; mereka berburu dan mengumpulkan secukupnya untuk hari itu. Di Amerika, makanan menjadi sumber daya strategis untuk bahan bakar. Proyek pertanian global adalah langkah evolusi berikutnya. Makanan menjadi sebuah komoditas yang diproduksi secara massal di satu lokasi (Indonesia) untuk kemudian didistribusikan ke lokasi-lokasi lain (kota-kota spesialis) yang tidak memproduksi makanannya sendiri. Hal ini secara implisit menciptakan kebutuhan akan sistem transportasi, penyimpanan, alokasi sumber daya, dan manajemen yang rumit. Ini bukan lagi hanya tentang sains; ini adalah penciptaan rantai pasokan global. Ambisinya terletak pada pembangunan sistem ekonomi yang menopang proyek-proyek teknologi paling canggih.
6. Jaringan Kota Global: Membangun Peradaban Khusus di Seluruh Dunia
Untuk membangun sebuah roket, dibutuhkan berbagai macam sumber daya, material, dan keahlian khusus yang tidak bisa ditemukan di satu tempat. Bijih besi terbaik mungkin ada di satu benua, sementara ahli matematika terbaik ada di benua lain. Menyadari hal ini, Senku menyusun “peta jalan dunia” (world roadmap), sebuah rencana super ambisius untuk membangun kota-kota yang masing-masing memiliki satu tujuan spesifik.
Rencana ini melibatkan pembangunan kota-kota yang sangat terspesialisasi di seluruh dunia. Mereka berencana dan mulai membangun pusat-pusat keunggulan seperti: Kota Matematika di India untuk menangani perhitungan rumit, Kota Superalloy di Afrika Selatan untuk metalurgi canggih, dan Kota Pertanian di Indonesia untuk pasokan makanan. Proyek ini menuntut tingkat koordinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya antara tim-tim yang berbeda di benua yang berbeda, semuanya bekerja serempak menuju satu tujuan bersama: misi ke bulan. Ini adalah proyek manajemen terbesar dan paling kompleks dalam sejarah Dunia Batu.
Ambisinya terletak pada skala yang benar-benar global. Ini bukan lagi tentang membangun satu desa atau satu kerajaan. Ini adalah tentang membangun kembali peradaban global yang terintegrasi. Secara efektif, Kerajaan Sains sedang menemukan kembali konsep globalisasi dari nol. Jaringan kota global ini adalah manifestasi fisik dari filosofi utama Senku: spesialisasi dan kolaborasi adalah kekuatan pendorong peradaban. Awalnya, Kerajaan Sains adalah sekelompok generalis yang dibantu oleh beberapa spesialis, seperti Kaseki sang pengrajin atau Yuzuriha sang penjahit. Perang melawan Tsukasa dan Xeno menunjukkan batas kemampuan satu kelompok. Mereka membutuhkan lebih banyak tenaga kerja dan keahlian yang lebih beragam.
Rencana jaringan kota adalah solusi logis dari masalah tersebut. Daripada mencoba membuat semua orang ahli dalam segala hal, jauh lebih efisien untuk menciptakan pusat-pusat keunggulan. Biarkan para matematikawan fokus pada perhitungan, para ahli metalurgi fokus pada paduan logam, dan para petani fokus pada makanan. Ini mencerminkan persis bagaimana peradaban modern kita berfungsi. Silicon Valley tidak menanam gandumnya sendiri, dan ladang gandum di Midwest tidak merancang microchip. Dengan menciptakan sistem ini, Senku tidak hanya sedang membangun roket; dia sedang membangun kembali model peradaban modern itu sendiri.
5. Superalloy & Metalurgi Canggih: Menempa Material untuk Perjalanan ke Bintang
Badan roket dan mesinnya harus mampu menahan panas dan tekanan yang ekstrem, jauh melampaui kemampuan besi atau baja biasa. Mereka membutuhkan material dari masa depan, sesuatu yang disebut superalloy atau paduan super. Ini membawa Kerajaan Sains ke batas terluar dari ilmu material.
Proses pembuatan superalloy terbukti menjadi salah satu yang paling berbahaya yang pernah mereka hadapi. Prosesnya melibatkan bahan kimia yang sangat beracun dan proses yang mematikan, di mana bahkan masker gas pun tidak cukup untuk memberikan perlindungan penuh. Sedikit saja kebocoran atau kontak kulit bisa berakibat fatal. Menghadapi bahaya ini, Dr. Xeno dengan sengaja mengambil peran sebagai “ilmuwan kegelapan.” Dia bersedia mengambil risiko terbesar dan mengabaikan bahaya untuk mencapai kemajuan ilmiah yang diperlukan, sementara Senku tetap menjadi “ilmuwan cahaya” yang memimpin semua orang menuju masa depan yang cerah. Untuk memfokuskan upaya dan mengisolasi bahayanya, mereka mendirikan “Kota Superalloy” di Afrika Selatan, sebuah pusat khusus untuk menempa material canggih ini.
Ini adalah puncak dari ilmu material di Dr. Stone. Ini bukan lagi sekadar mencampur logam; ini adalah rekayasa material pada tingkat molekuler untuk menciptakan sifat-sifat yang tidak ada di alam. Namun, ambisi yang lebih dalam terletak pada aspek tematiknya. Ini adalah pertama kalinya seri ini secara eksplisit membahas sisi gelap dan berbahaya dari kemajuan ilmiah. Penciptaan superalloy memperkenalkan dualitas etis sains ke dalam narasi. Sebelumnya, sains hampir selalu digambarkan sebagai kekuatan murni untuk kebaikan: menyembuhkan penyakit , menciptakan cahaya , atau menghubungkan orang-orang. Bahaya yang muncul biasanya bersifat kecelakaan, seperti ledakan atau keracunan, bukan merupakan sifat inheren dari proses itu sendiri.
Proses superalloy, sebaliknya, secara inheren mematikan. Ini memaksa para karakter dan pembaca untuk menghadapi kenyataan bahwa beberapa kemajuan terbesar dalam sejarah manusia, seperti penelitian nuklir atau rekayasa genetika, datang dengan risiko yang sangat besar dan dilema etis yang kompleks. Pembagian peran antara Senku (cahaya) dan Xeno (kegelapan) adalah pengakuan meta-naratif atas dualitas ini. Tidak semua sains itu bersih dan aman. Terkadang, untuk bisa mencapai bintang, seseorang harus bersedia berjalan melewati neraka kimia terlebih dahulu. Ini menambah lapisan kedalaman yang signifikan pada penggambaran sains dalam seri ini.
4. Komputer: Merakit Otak Elektronik dari Nol di Dunia Batu
Perhitungan yang dibutuhkan untuk perjalanan ruang angkasa, seperti dinamika fluida komputasi (computational fluid dynamics) untuk desain roket, sangatlah kompleks dan hampir mustahil dilakukan dengan tangan dalam waktu yang wajar. Kerajaan Sains membutuhkan otak elektronik. Mereka harus membangun sebuah komputer.
Senku sendiri mengakui bahwa ini adalah tantangan yang monumental. Membuat semikonduktor, bahan dasar dari transistor dan microchip modern, adalah “neraka” dan sama sekali tidak mungkin dilakukan dengan teknologi yang mereka miliki saat itu. Jadi, alih-alih melompat ke era silikon, mereka kembali ke dasar-dasar komputasi. Mereka mulai dengan membangun komputer elektromekanis. Otak dari mesin ini tidak menggunakan microchip, melainkan puluhan ribu donat logam kecil (inti ferit) yang dililit dengan kawat tembaga. Setiap inti ini berfungsi sebagai unit memori atau gerbang logika dasar. Pemrogramannya pun dilakukan pada tingkat paling fundamental: kode mesin, bahasa biner 0 dan 1, yang ditulis dengan susah payah oleh Sai, seorang programmer jenius yang juga merupakan saudara dari Ryusui.
Ini adalah penemuan paling abstrak dalam keseluruhan seri. Mobil bergerak, lampu bersinar, tetapi komputer “berpikir”. Ambisinya terletak pada upaya untuk menciptakan kembali bukan hanya sebuah alat, tetapi sebuah alat untuk memanipulasi informasi itu sendiri. Fakta bahwa mereka tidak mengambil jalan pintas dan justru menunjukkan prosesnya dari tingkat paling dasar—kode mesin dan inti ferit—menggarisbawahi betapa monumentalnya tugas ini. Upaya membangun komputer ini menyoroti sebuah kebenaran penting: hambatan terbesar untuk menciptakan peradaban modern bukanlah kekurangan sumber daya, melainkan kekurangan presisi dan miniaturisasi.
Untuk sebagian besar seri, masalah utama adalah menemukan bahan baku: bijih besi, batu bara, minyak, dan sebagainya. Dengan komputer, masalahnya berbeda. Mereka memiliki logam dan kawat. Masalahnya adalah mereka tidak dapat memproduksinya dalam skala mikroskopis dan dengan tingkat kemurnian absolut yang diperlukan untuk membuat semikonduktor. Ini adalah pelajaran penting tentang teknologi. Kita bisa memiliki semua pasir (silikon) di dunia, tetapi tanpa kemampuan untuk memurnikannya dan mengukirnya dengan presisi nanometer, kita tidak akan pernah memiliki smartphone. Dengan menunjukkan perjuangan ini, Dr. Stone memberikan penghargaan pada keajaiban manufaktur modern yang sering kita anggap remeh, dan menegaskan bahwa lompatan dari era industri ke era informasi adalah salah satu yang paling sulit dari semuanya.
3. Mesin Roket & Bahan Bakar: Ribuan Kegagalan untuk Satu Peluncuran Sukses
Komponen paling penting, paling sulit, dan paling berbahaya dari misi ke bulan adalah mesinnya—sebuah alat yang mampu menghasilkan daya dorong luar biasa untuk melepaskan diri dari cengkeraman gravitasi Bumi. Ini adalah proyek yang menguji batas kesabaran, kejeniusan, dan ketahanan Kerajaan Sains.
Proses pembuatan mesin roket tidak seperti penemuan-penemuan sebelumnya yang sering kali berhasil dengan cepat. Desainnya merupakan hasil kolaborasi antara dua pikiran ilmiah terbesar di planet ini, Senku dan Dr. Xeno. Namun, bahkan dengan kejeniusan gabungan mereka, jalan menuju sukses sangatlah terjal. Proyek ini memakan waktu tiga tahun dan diwarnai oleh serangkaian kegagalan spektakuler dan ledakan dahsyat. Seri ini secara eksplisit menunjukkan peluncuran uji yang gagal berulang kali, dengan roket-roket prototipe yang meledak di landasan pacu atau jatuh kembali ke bumi. Di samping itu, mereka juga harus mengembangkan bahan bakar roket cair yang stabil dan kuat, sebuah prestasi kimia yang luar biasa dengan sendirinya.
Ambisinya tidak hanya terletak pada kompleksitas teknisnya, tetapi pada ketekunan dalam menghadapi kegagalan yang terus-menerus. Ini adalah proyek jangka panjang pertama yang secara gamblang menunjukkan bahwa jalan menuju penemuan besar dipenuhi dengan kemunduran, bencana, dan frustrasi. Ini adalah representasi paling realistis dari proses ilmiah di seluruh seri. Arc pengembangan mesin roket ini berfungsi sebagai kritik halus terhadap trope “jenius instan” yang sering muncul di banyak cerita, dan sebaliknya, merayakan metode ilmiah yang sebenarnya. Dalam banyak karya fiksi, seorang jenius memikirkan solusi, membangunnya sekali, dan langsung berhasil. Ini memang memuaskan secara naratif, tetapi sangat tidak realistis.
Dengan mendedikasikan beberapa bab dan lompatan waktu tiga tahun untuk menunjukkan roket yang meledak berulang kali , penulis Riichiro Inagaki secara sadar memperlambat laju cerita untuk menekankan satu poin krusial: inilah cara kerja sains yang sesungguhnya. Setiap kegagalan bukanlah akhir, melainkan sebuah titik data yang berharga. SpaceX tidak berhasil mendaratkan roket pada percobaan pertama; mereka berhasil setelah meledakkan beberapa di antaranya. Dengan mencerminkan proses yang melelahkan ini, Dr. Stone memberikan salah satu pelajaran paling berharganya tentang sains: ini bukan tentang menjadi benar sepanjang waktu, tetapi tentang belajar dari kesalahan secara sistematis hingga akhirnya mencapai keberhasilan.
2. Roket Luar Angkasa “Science Vessel”: Puncak 2 Juta Tahun Sejarah Manusia
Setelah mesin berhasil diciptakan dan diuji, tibalah saatnya untuk menyatukan semua komponen. Dari berbagai penjuru dunia, hasil kerja keras dari setiap kota khusus dikumpulkan untuk membangun sebuah mahakarya: wahana antariksa lengkap yang mampu membawa tiga astronot pemberani ke bulan.
Roket ini, yang diberi nama “Science Vessel,” adalah produk akhir dari semua penemuan ambisius sebelumnya. Badannya ditempa dari superalloy yang dibuat di Afrika, lintasannya dihitung oleh komputer yang dirakit di India, bahan bakarnya disuling dari sumber daya yang dikumpulkan dari berbagai penjuru, dan semuanya disatukan oleh tenaga kerja dari seluruh dunia. Desainnya pun sangat canggih, terdiri dari modul komando untuk perjalanan dan modul pendaratan terpisah untuk turun ke permukaan bulan, menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang rekayasa luar angkasa praktis. Peluncurannya bukan hanya sebuah peristiwa teknis; itu adalah momen puncak yang emosional bagi seluruh Kerajaan Sains, sebuah bukti nyata bahwa mereka telah berhasil membangun kembali teknologi manusia hingga ke puncaknya.
Jika penemuan-penemuan lain adalah bahan-bahannya, maka roket ini adalah hidangan utamanya. Ini adalah sintesis dari setiap upaya, setiap sumber daya, dan setiap ons kejeniusan yang dimiliki oleh umat manusia yang bangkit kembali. Ambisinya adalah perwujudan fisik dari kolaborasi skala planet yang belum pernah terjadi sebelumnya. Roket ini bukan sekadar sebuah mesin; ia adalah sebuah monumen untuk semangat kolaboratif manusia. Senku memulai seri ini sendirian, kemudian hanya bersama beberapa teman dekatnya. Dia kemudian berhasil mengintegrasikan sebuah desa primitif , lalu sebuah kerajaan musuh , dan bahkan seorang ilmuwan saingan yang tadinya ingin membunuhnya. Roket ini adalah hasil akhir dari proses penyatuan yang panjang tersebut. Itu tidak mungkin bisa dibangun oleh Senku sendirian, atau bahkan oleh Desa Ishigami saja.
Pembangunannya membutuhkan keahlian militer Stanley, kejeniusan Xeno, ambisi (atau “keserakahan”) Ryusui, tenaga kerja Taiju, dan dukungan dari ribuan orang lainnya. Dengan demikian, roket ini secara tematis mewakili argumen utama dari keseluruhan seri Dr. Stone: bahwa pencapaian terbesar umat manusia tidak pernah merupakan hasil dari satu individu yang brilian, tetapi dari kemampuan kita untuk menyatukan keahlian yang beragam dan bekerja sama menuju tujuan bersama yang tampaknya mustahil.
1. Mesin Waktu: Ambisi Tergila Senku untuk Menulis Ulang Sejarah
Setelah kembali dengan selamat dari bulan dan menghadapi entitas di baliknya, Why-Man, Kerajaan Sains telah mencapai puncak pencapaiannya. Namun, bagi Senku, misi belum selesai. Di bab-bab terakhir manga, dia mengungkapkan proyek pamungkasnya, sebuah ide yang begitu gila hingga membuat pembangunan roket tampak seperti permainan anak-anak. Tujuannya bukan lagi hanya untuk membangun kembali dunia yang hancur, tetapi untuk menyelamatkan semua orang yang telah hilang selamanya.
Proyek terakhir Senku adalah membangun sebuah mesin waktu. Dia berteori bahwa dengan melakukan rekayasa balik terhadap perangkat Medusa yang tersisa dan memahami cara kerjanya yang mampu memanipulasi ruang-waktu (atau konsep fisika canggih serupa), dia bisa menciptakan alat untuk kembali ke masa lalu. Rencananya? Kembali ke masa sebelum peristiwa pembatuan global, mencegahnya terjadi, dan dengan demikian menyelamatkan miliaran nyawa yang hancur atau tidak dapat dipulihkan. Sebuah rencana yang, jika berhasil, akan menghapus seluruh timeline cerita Dr. Stone yang kita kenal.
Ini adalah puncak absolut dari ambisi. Penemuan ini melampaui fisika dan teknik yang kita kenal dan masuk jauh ke dalam ranah fiksi ilmiah teoretis. Ambisinya bukan lagi bersifat teknologi, tetapi telah menjadi eksistensial dan filosofis. Ini adalah keinginan untuk menantang takdir itu sendiri, untuk memperbaiki kesalahan terbesar dalam sejarah manusia. Mesin Waktu mengubah tema sentral Dr. Stone dari “rekonstruksi” menjadi “koreksi,” dan dengan demikian, mengajukan pertanyaan etis yang paling dalam.
Seluruh narasi hingga titik ini adalah tentang menerima masa lalu yang tragis dan berjuang membangun masa depan yang lebih baik dari puing-puingnya. Ini adalah cerita tentang ketahanan, kemajuan, dan kekuatan semangat manusia. Ide mesin waktu, bagaimanapun, menolak premis tersebut. Ia seolah berkata, “Masa depan yang lebih baik saja tidak cukup; kita harus menghapus masa lalu yang buruk.” Ini menciptakan sebuah paradoks emosional dan etis yang mendalam, seperti yang disadari oleh banyak penggemar : Jika Senku berhasil, maka Desa Ishigami, persahabatannya dengan Kohaku, Chrome, dan Suika, serta semua ikatan yang terbentuk dengan susah payah di Dunia Batu tidak akan pernah ada. Apakah menyelamatkan dunia yang lama sepadan dengan pengorbanan menghapus dunia yang baru? Dengan menjadikan ini sebagai tujuan akhir Senku, seri ini meninggalkan para pembacanya dengan sebuah pertanyaan yang kuat tentang sifat kemajuan, pengorbanan, dan apa artinya “menyelamatkan” umat manusia. Ini adalah ambisi terbesar karena ia tidak hanya menantang hukum fisika, tetapi juga menantang hati para pahlawan dan para pembacanya.
Batasan Sains Hanyalah Imajinasi
Perjalanan di arc “Science Future” membawa kita dari pembuatan sepeda motor di tengah hutan hingga konsepsi mesin waktu yang mampu mengubah takdir. Setiap penemuan dalam daftar ini bukan hanya sekadar langkah maju dalam teknologi, tetapi juga sebuah evolusi dalam cara berpikir, strategi, dan kolaborasi. Arc ini menunjukkan bahwa seiring dengan meningkatnya kompleksitas teknologi, skala kerja sama manusia juga harus meningkat. Senku mungkin adalah pemicunya, tetapi penemuan terbesar di arc terakhir Dr. Stone pada akhirnya adalah kemampuan umat manusia untuk bermimpi lebih besar, bekerja sama dalam skala global, dan tanpa henti terus mendorong batas-batas dari apa yang dianggap mungkin, sepuluh miliar persen.
Ringkasan 10 Invensi Paling Ambisius di Dr Stone Science Future
- 10. Armada Sepeda Motor: Manufaktur massal kendaraan gesit di tengah pelarian, menandai era industri mobile.
- 9. Radar & Sonar: Menguasai perang informasi dan teknologi siluman dengan memanfaatkan sumber daya unik.
- 8. Pesawat Terbang: Merebut dan merekayasa balik teknologi udara musuh, sebuah strategi asimilasi teknologi.
- 7. Pertanian Skala Industri: Membangun logistik pangan skala peradaban dan fondasi ekonomi terencana.
- 6. Jaringan Kota Global: Menciptakan kembali globalisasi dengan membangun kota-kota khusus di seluruh dunia.
- 5. Superalloy & Metalurgi Canggih: Menguasai ilmu material canggih sambil menghadapi risiko etis dan fisik dari sains.
- 4. Komputer: Membangun otak elektronik dari prinsip paling dasar, menyoroti tantangan presisi dan miniaturisasi.
- 3. Mesin Roket & Bahan Bakar: Proyek jangka panjang yang merayakan proses ilmiah sejati: kegagalan, iterasi, dan ketekunan.
- 2. Roket Luar Angkasa “Science Vessel”: Sintesis dari semua upaya global, sebuah monumen kolaborasi umat manusia.
- 1. Mesin Waktu: Ambisi pamungkas untuk menantang takdir, memperbaiki masa lalu, dan mengajukan pertanyaan filosofis terdalam.
Jika kamu suka mengikuti informasi terbaru tentang anime Dr Stone, kamu bisa melihat artikel lain yang dibuat oleh Essa. Jangan lupa untuk follow dan like media sosial dari Macapop ID di Facebook, X (Twitter), Instagram, Youtube dan Tiktok.